TEMPO.CO, Bandung -Kasus penculikan anak balita bernama Zahfa Fatiya Mubarok, 2,2 tahun di Bandung terbongkar hari ini. Tersangka menyerahkan korban di seberang Gedung Sate ke orang tuanya sekitar pukul 18.00 WIB, Rabu, 5 September 2012.
Menurut saksi mata, Dede Mulkan, sebelumnya terjalin kontak antara orang tua Zahfa dengan penculik. Zahfa, putri ketiga pasangan Ketua Komisi Penyiaran Daerah (KPID) Jawa Barat Neneng Atiyatul Faiza dan Husni, dibawa kabur oleh Popon alias Meta, pembantunya yang baru bekerja 2 pekan di rumah keluarga tersebut.
Dede Mulkan mengatakan, Neneng merayu Popon agar mau menyerahkan anaknya. "Dia (Popon) nggak minta tebusan, hanya minta nggak diapa-apain," ujar Dede. Dosen Jurnalistik Fikom Unpad itu ikut bersama keluarga tersebut saat bertandang ke rumah Neneng, sahabatnya, untuk memberi dukungan.
Penyerahan Zahfa, kata Dede, cukup singkat. Selepas azan magrib, Zahfa sudah dipelukan ibunya. Sedangkan Popon dibawa Husni, ayah korban, dengan mobil lain, kemungkinan diserahkan ke kantor polisi. "Soal motifnya belum tahu, " kata Dede.
Sebelumnya diberitakan, Zahfa menghilang bersama pembantu bernama Popon sejak Selasa, 4 September 2012 dari rumah di Jalan Pasantren Kompleks Pos dan Giro Blok I Nomor 97 Kota Bandung. Malam harinya, keluarga melaporkan kejadian tersebut ke kantor Kepolisian Sektor Arcamanik.
ANWAR SISWADI