Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Benteng Vredeburg Gelar Pekan Apresiasi Museum  

Editor

Sunu Dyantoro

image-gnews
Gitaris Balawan tampil di acara Klinik Gitar oleh Balawan di Benteng Vredeburg, Yogyakarta, (4/9/2012). Acara klinik ini merupakan bagian dari Pekan Apresiasi Museum Benteng Vredeburg yang sudah selesai direhabilitasi. TEMPO/Suryo Wibowo
Gitaris Balawan tampil di acara Klinik Gitar oleh Balawan di Benteng Vredeburg, Yogyakarta, (4/9/2012). Acara klinik ini merupakan bagian dari Pekan Apresiasi Museum Benteng Vredeburg yang sudah selesai direhabilitasi. TEMPO/Suryo Wibowo
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Halaman utama Museum Benteng Vredeburg, Yogyakarta, sejak Selasa, 4 September 2012 dipenuhi tenda yang memajang berbagai barang. Ada kaus dengan gambar sketsa, wayang berukuran mini, pameran buku budaya dan sejarah, batik, hingga lukisan dalam ukiran mini.

Di tengah belasan tenda itu didirikan panggung besar dilengkapi dengan pengeras suara dan peralatan musik. Semua perangkat itu untuk memeriahkan kegiatan bertajuk Pekan Apresiasi Museum Benteng Vredeburg yang berlangsung pada 4-8 September 2012. 

Acara itu dirancang untuk memetakan posisi baru Vredeburg setelah perubahan struktur birokrasi tahun lalu. Vredeburg saat ini sudah tidak lagi masuk dalam struktur Dinas Pariwisata, tapi di Dinas Pendidikan. “Museum tidak bisa lagi sekadar diam sebagai obyek yang menunggu didatangi pengunjung. Lama-lama bakal membosankan dan sepi,” kata Staf Pengkajian Sejarah Museum Vredeburg, Haris Budiarto, kepada Tempo.

Pekan apresiasi memposisikan Vredeburg sebagai motor penggerak kegiatan sosiobudaya di sekitarnya. “Hidupnya elemen budaya sekitarnya akan menghidupkan fungsi museum,” kata dia. Menurut Haris, agenda utama kegiatan itu adalah memancing apresiasi masyarakat terhadap Vredeburg sebagai satu museum tertua.

Menurut Haris, sejak didirikan pada 1765, koleksi museum saat ini jauh dari lengkap. Dari sekitar 6.000 item koleksi benda sejarah, kebanyakan hanya didominasi koleksi masa kemerdekaan dan Agresi II 1948. “Ini sangat memprihatinkan. Kami masih kehilangan link dan bukti pada masa pemerintahan Jepang, juga saat penjajajahan Belanda,” kata dia. 

Padahal, sampai saat ini kemungkinan masih banyak sekali artefak penting yang mungkin tercecer di masyarakat pada periode itu. “Satu yang kami kejar terus adalah dokumen, terutama kondisi pemerintahan saat Jepang berkuasa. Bukan hanya soal kekejaman yang selama ini diceritakan sejarah,” kata dia. Misalnya, saat perekonomian sempat ambruk ketika masa peralihan kekuasaan Belanda ke Jepang pada 1942. Padahal, Yogyakarta dengan pabrik gula Madukismo pada masa Belanda sempat menjadi andalan ekspor ke Eropa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bahkan, pada satu fragmen diorama perjuangan digambarkan prajurit pada masa Agresi II mampu merakit senjata. Masalahnya, dokumen tentang perbengkelan senjata pada masa Jepang di Yogya tidak ditemukan. “Kami sudah mencari ke Badan Arsip Nasional, tapi tetap saja minim,” kata dia. Pengelola museum yakin, meskipun pemerintahan Jepang sangat berbau militer ketat, tidak semua dokumen itu seluruhnya diangkut ke Jepang.

Pekan apresiasi ini juga menggelar pemutaran film Naga Bonar, Merah Putih, hingga berbagai diskusi mengenai perkembangan museum. Selain itu, pagelaran juga diisi dengan puluhan kegiatan kesenian dari siang sampai malam berupa pentas musik tradisional, modern, hingga pameran berbagai hasil kerajinan seperti kaus sketsa, lukisan, serta hasil bumi berupa biji kopi-kopian. Acara penutup akan menampilkan kelompok Kiai Kanjeng pimpinan Emha Ainun Nadjib.

Agus Sulistya, koordinator penyusunan program Museum Benteng Vredeburg, mengatakan pekan apresiasi ini juga untuk mengantisipasi kejenuhan kunjungan. Kunjungan wisatawan ke museum benteng tiap tahun meningkat. Pada Juli lalu tercatat 24.266 orang. Sedangkan pada Agustus lalu meningkat 50 persen. Namun, katanya, tingkat apresiasi masyarakat terhadap museum masih kurang. "Selama ini museum masih sebatas menjadi obyek, belum dijadikan subyek,” kata dia. Pekan apresiasi disiapkan menjadi embrio acara tahunan, yakni Vredeburg Fair.

PRIBADI WICAKSONO

Terpopuler:

Mirwan Amir Akui Dana Miliaran di Rekeningnya

Diskusi Buku Prijanto Ricuh

Fabregas Frustrasi di Barcelona

Diperiksa KPK, Jacobus Bungkam Soal Fee Bhatoegana

Analis: Hati-Hati Beli Saham Kelompok Bakrie

Gunung Termungil Sejagad Ada di Amerika

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

4 hari lalu

Pameran Voice Against Reason. Foto: Museum Macam.
Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.


Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

11 hari lalu

Pameran seni rupa Islami berjudul Bulan Terbit  sejak 15 Maret hingga 14 April 2024 di Grey Art Gallery Bandung. (Dok.Grey)
Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.


Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Karya instalasi buatan Michelle Jovita berjudul Massa Manusa. (Dok.pameran).
Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance


Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Pameran Lengan Terkembang: Ruas Lintas - Abilitas di Bale Tonggoh Selasar Sunaryo Art Space Bandung melibatkan belasan peserta seniman difabel.  Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.


Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Artsiafrica#2 di Galeri Pusat Kebudayaan Bandung berlangsung 16 - 30 September 2023. Foto: Dok.Galeri.
Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.


Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Pameran kelompok Ambari di Galeri Orbital Dago Bandung hingga 17 September 2023. (TEMPO/ANWAR SISWADI)
Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.


Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Lukisan karya Iwan Suastika berjudul Beauty in a Chaotic Rhythm. Dok. D Gallerie
Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.


Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Karya Dionisius Caraka berjudul Tumbukan Lato-lato di Galeri Ruang Dini Bandung. TEMPO/ANWAR SISWADI
Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.


Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Karya Isa Perkasa berjudul Masker 2024. (Dok.Pribadi)
Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.


Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

(kiri ke kanan) Hilmar Faris, Claire Siregar, Sylvia Siregar pada acara pembukaan Bianglala Seribu Imajinasi, di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta Pusat, pada Rabu, 5 April 2023. Foto: TEMPO | Gabriella Amanda.
Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.