TEMPO.CO, Berlin--Berwisata di Berlin tak harus melulu menikmati museum dan taman-taman yang indah. Kota ini juga menawarkan wisata belanja yang tak kalah menarik.
Lupakan wisata belanja ke swalayan atau mal terkenal di Potsdamerplatz atau Alexanderplatz yang bisa menguras uang. Itu sudah biasa. Sebagai turis, belanja yang satu ini juga memacu adrenalin, yaitu belanja barang bekas alias ke Flea Market. Dalam bahasa Jerman disebut "Flohmarkt".
Flea market sangat terkenal di Berlin sebagai tempat berbelanja bagi wisatawan asing, dan warga Berlin. Di tempat ini, semua barang ada. Pakaian, jaket, tas, sepatu, asesoris, hingga buku bacaan. Ada pula perlengkapan rumah tangga seperti piring, gelas, meja makan, perabotan sampai sepeda bekas. Barang antik juga bisa Anda temukan di sini.
Meski bekas, barang masih terlihat baru dan layak pakai. Ambil contoh pakaian, jaket, atau sepatu. Biasanya pakaian dan jaket tersebut hanya dipakai beberapa kali saja oleh pemiliknya. "Ini semua barang pribadi saya dan anak-anak. Lemari saya tak bisa menampungnya lagi, jadi saya jual," kata Diana, penjual di flea market Mauerpark, kepada Tempo.
Diana tak muluk-muluk. Yang penting barang laku terjual. Beberapa kemeja dan kaosnya yang terlihat masih sangat baru ia jual dengan harga 1-3 Euro. Selain harganya sangat murah, barang-barang di sini masih bisa ditawar."Saya beli kemeja itu sekitar 17 Euro, saya jual 2 Euro," kata dia tersenyum.
Flea market di Berlin tak hanya Mauerpark. Ada beberapa lokasi lainnya seperti di Strasse des 17 Juni, Moritplatz, dan Arkonaplatz. Pasar ini buka setiap Sabtu dan Minggu dari pukul 08.00 hingga pukul 18.00. Ada juga yang hanya buka Ahad.
Saya memilih ke Mauerpark akhir Juli lalu karena, tempat inilah flea market terbesar di ibu kota negara Jerman itu. Luasnya mungkin seukuran lebih dari satu lapangan bola. Mengitari lapangan luas yang berisi beraneka ragam jualanan itu, saya pastikan dua jam tidak cukup. Apalagi tawaran harga murah yang sangat menggoda.
Mauerpark selalu ramai pengunjung, turis dan warga Berlin tumpah di sana. Kawan saya, Irma, gesit kesana-kemari. Ia membeli sebuah jam tangan merek terkenal. Barangnya masih baru, tapi harganya menjadi sangat miring karena sedikit goresan dan baterai yang mati sekitar Rp 80 ribu. "7 Euro," kata si penjual menyebut harga penawaran terakhir dari harga 12 Euro yang ia tawarkan sebelumnya.
Kawan saya ini sangat pintar menawar. Selain jam, barang lain sudah ada di kantong belanjaannya seperti tas, kacamata, dan jaket. Untuk tiga benda yang masih oke ini, ia hanya mengeluarkan uang tak lebih dari 10 Euro.
Dua minggu berikutnya, saya mengajak kawan dari India untuk menjajal Strasse des 17 Juni dekat taman terbesar di Berlin, Tiergarten. Tapi flea market yang satu ini berbeda dengan Mauerpark. Sesuai namanya, lokasinya hanya di sepanjang jalan Des 17 Juni, sekitar 250 meter di depan hotel Novotel.
Barang yang dijual lebih spesifik seperti barang antik dan kuno. Bagi saya, barang antik khas Eropa sangat menggoda untuk dikoleksi. Apalagi bisa ditawar. Saya akhirnya membeli miniatur mobil pos Jerman berwarna kuning seharga 10 Euro atau sekitar Rp 120 ribu. Itu pun setelah ngotot dengan penjual yang menawarkan harga 18 Euro untuk miniatur mobil antik tersebut.
MUNAWWAROH
Berita lain:
Simak Tempo Travel
Trik Jualan Pariwisata Ala Korea
Merayakan Nagashi Soumen di Musim Panas
Cara Hidup Sehat Saat Bepergian
Pulau Morotai Akan Dijadikan Cagar Budaya