Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Festival Budaya Kotagede Digelar Akhir Pekan Ini  

image-gnews
Kelompok gamelan Pradangga Sawokembar dari Yogyakarta tampil membawakan Kidung Penggayuh di Yogyakarta Gamelan Festival ke-17 di Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjosoemantri, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Kamis (5/7/2012). Festival gamelan internasional yang berlangsung 5-7 Juli 2012 ini mengawinsilangkan berbagai musik modern dan tradisional dengan gamelan dan bertujuan menyegarkan dunia musik Indonesia yang sedang marak dengan aliran musik boyband dan girlband. TEMPO/Suryo Wibowo
Kelompok gamelan Pradangga Sawokembar dari Yogyakarta tampil membawakan Kidung Penggayuh di Yogyakarta Gamelan Festival ke-17 di Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjosoemantri, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Kamis (5/7/2012). Festival gamelan internasional yang berlangsung 5-7 Juli 2012 ini mengawinsilangkan berbagai musik modern dan tradisional dengan gamelan dan bertujuan menyegarkan dunia musik Indonesia yang sedang marak dengan aliran musik boyband dan girlband. TEMPO/Suryo Wibowo
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pekan Wisata Budaya Kotagede bertajuk "Bedhol Keparajan" akan diselenggarakan pada akhir pekan ini mulai 7 sampai 9 September 2012. Kegiatan ini terselenggara dari hasil kerja sama Forum JOGLO Kotagede, Dinas Pariwisata Provinsi DIY, Dinas Kebudayaan Provinsi DIY, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Yogyakarta, serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantul. 

"Ini untuk pertama kalinya digelar sejak 2005. Setelah gempa, festival seperti ini sempat vakum," kata Suryantoro, Koordinator Forum JOGLO Kotagede, organisasi yang selama ini giat mendorong pelestarian warisan budaya di Kotagede, Rabu, 5 September 2012.

Kata Suryantoro, festival ini akan dibuka dengan arak-arakan karnaval 'Bedhol Keparajan' pada Jumat sore, 7 September 2012, dan akan diikuti sekitar 30 komunitas kesenian dan pegiat kebudayaan dari seluruh kawasan Kotagede. Arak-arakan itu akan berangkat dari Lapangan Karang, memutar ke utara melewati kawasan Ngeksigondo lalu menuju ke arah selatan dan finish di kampung Ndalem yang berada di sebelah selatan pasar Kotagede.

"Semua peserta memakai atribut tradisional Jawa, kemungkinan diikuti ribuan orang karena masyarakat Kotagede kita undang untuk ikut juga," ujar Suryantoro.

Selain karnaval budaya, festival ini juga diisi pementasan kesenian tradisional berupa seni tari, musik tradisional, musik religius, pementasan seni kolaborasi dan drama tradisional. Menurut Suryantoro, pementasan yang dimeriahkan sejumlah komunitas kesenian tradisional Kotagede ini tersebar di empat tempat yaitu gedung eks pembantu wali kota (eks Tuta), kawasan Singosaren, Banguntapan, Bantul, kampung Prenggan, Kotagede, Yogyakarta, dan Pendapa Bumen di kampung Purbayan, Kotagede.

"Untuk bazar dan pameran diadakan di halaman gedung eks Pembantu Wali Kota, isinya pameran semua produk budaya tradisional Kotagede," kata dia.

Menurut Suryantoro, pameran ini bertujuan agar masyarakat peduli terhadap pelestarian warisan budaya Kotagede. Festival ini, kata dia, pasti mendongkrak promosi wisata budaya di kawasan yang banyak menyimpan benda-benda heritage itu. "Kalau skalanya masih sama dengan festival terakhir pada 2005, tahun depan semoga bisa lebih besar dan meriah," ujar dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Koordinator Yayasan Kanthil, Muhammad Nasir, yang selama ini juga menjadi salah satu pelaku pelestarian heritage di Kotagede, menganggap festival ini merupakan angin segar yang bisa menghidupkan kembali semangat pelestarian budaya di kawasan Kotagede.

Menurut dia, meski berorientasi pada promosi wisata budaya, festival semacam ini akan bisa mendorong kesadaran masyarakat Kotagede untuk lebih serius memperhatikan potensi warisan budaya di sekitarnya. "Tak hanya warisan budaya yang materiil seperti perak, joglo, situs heritage peninggalan Kraton Mataram Islam atau makanan tradisional tapi juga nilai-nilai kearifan lokal komunitas warga Kotagede," ujar Nasir.

Menurut dia, festival yang sempat mandek setelah gempa bumi pada 2006 perlu menjadi agenda rutin sehingga bisa menjadi awal terbentuknya kesadaran masyarakat untuk memelihara warisan budaya Kotagede. Selama ini, lanjut dia, sebenarnya komunitas masyarakat di kawasan Kotagede sudah banyak melakukan kegiatan untuk memelihara warisan budaya di sana. Namun, kata dia, aktivitas itu masih belum terkoordinasi dan terkonsep secara matang. "Festival ini bisa jadi awal proses itu di masa depan," ujar dia.

ADDI MAWAHIBUN IDHOM

Berita lain:
Diperiksa KPK, Jacobus Bungkam Soal Fee Bhatoegana

Analis: Hati-Hati Beli Saham Kelompok Bakrie

Giliran Foke Dilaporkan ke Panwaslu

Kenapa Solo Sasaran Teroris?

Buku ''Curhat'' Prijanto Lulus Uji Intelektual  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

25 hari lalu

Puluhan ribu warga berpartisipasi dalam Festival Kanda Matsuri, Tokyo. Foto: @tokyoartsandculture
3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

Tiga festival budaya Jepang terbesar yang dirayakan di tanah Jepang.


Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

21 Desember 2023

Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

Festival ini menjadi langkah awal dalam menumbuhkan kepedulian terhadap budaya dan melestarikannya untuk generasi mendatang.


Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

28 November 2023

Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

Pemerintah Kabupaten Keerom melaksanakan Festival Budaya Keerom Ke VIII yang dilaksanakan di Lapangan Sepak Bola Swakarsa


Kaodhi'en, Festival Ketahanan Pangan Lereng Argopuro Desa Klungkung

21 November 2023

Kaodhi'en, Festival Ketahanan Pangan Lereng Argopuro Desa Klungkung

Ketahanan Pangan sebagai Modal Utama Dalam Implementasi Program Pemajuan Kebudayaan Desa" dan Galang Gerak Budaya Di Kawasan Tapal Kuda


Euforia Meriah Festival Seni Budaya Kabupaten Keerom

6 November 2023

Euforia Meriah Festival Seni Budaya Kabupaten Keerom

Ribuan masyarakat Kabupaten Keerom tumpah ruah memadati Lapangan Sepakbola Swakarsa, Arso, dalam memperingati Festival Seni Budaya dan Persembahan Hasil Bumi Klasis GKI Keerom, Senin, 6 November 2023.


Inilah Festival Budaya Terpanjang di Dunia, 75 Hari Nonstop

17 Oktober 2023

Festival budaya Bastar Dussehra di India (utsav.gov.in)
Inilah Festival Budaya Terpanjang di Dunia, 75 Hari Nonstop

Festival budaya Bastar Dussehra sudah berusia lebih dari 600 tahun di India Tengah, dimulai oleh keluarga kerajaan.


Melihat Ritual Besoq Gong dalam Perayaan 116 Tahun Desa Wisata Bonjeruk

24 September 2023

Festival Budaya Besoq Gong di Desa Wisata Bonjeruk, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.Dok. BPPD NTB
Melihat Ritual Besoq Gong dalam Perayaan 116 Tahun Desa Wisata Bonjeruk

Tradisi Besoq Gong di Desa Wisata Bonjeruk merupakan salah satu warisan budaya Sasak yang kaya dan unik.


Perayaan Korea Culture & Travel Festival 2023 Akan Hadir di 3 Kawasan Jakarta

27 Agustus 2023

Haeundae Beach, salah satu pantai yang populer di kota Busan. Selain jadi tujuan bisnis dan MICE, Busan juga menjadi kota wisata leisure. Foto: @the.rhodes.we.travel
Perayaan Korea Culture & Travel Festival 2023 Akan Hadir di 3 Kawasan Jakarta

Penggemar budaya Korea bisa menikmati pilihan kegiatan menarik, hingga mendapatkan harga promosi tiket wisata ke Korea di festival itu.


Festival LGBT Korea Selatan Dihadiri Puluhan Ribu Orang

2 Juli 2023

Peserta Festival Budaya Queer Seoul memegang bendera pelangi besar saat parade di Seoul, Korea Selatan, 1 Juli 2023. REUTERS/Minwoo Park
Festival LGBT Korea Selatan Dihadiri Puluhan Ribu Orang

Penyelenggara acara LGBT memperkirakan sekitar 35.000 orang mengikuti pawai tersebut.


Milad ke-215, Nantikan Kirab Agung Kasultanan Kacirebonan

10 Maret 2023

Pembukaan Festival Budaya 2023 memperingati Milad ke-215 Kasultanan Kacirebonan
Milad ke-215, Nantikan Kirab Agung Kasultanan Kacirebonan

Festival ini akan berlangsung selama 5 hari pada tanggal 9 -13 Maret 2023 di lingkungan Keraton Kacirebonan di Kota Cirebon, Jawa Barat.