TEMPO.CO, Lumajang-Kepolisian Resor Lumajang, Jawa Timur mengusut aksi demo para pendukung calon kepala desa yang berujung pengrusakan Kantor Bupati Lumajang, Kamis kemarin, 6 September 2012. Upaya pengusutan aksi anarkistis ini diawali dengan olah tempat kejadian perkara yang dilakukan pasca aksi unjuk rasa penolakan penundaan pemilihan kepala desa serentak itu.
"Masih dalam proses penyelidikan dan akan terus kami dalami," kata Wakil Kepala Kepala Kepala Kepolisian Resor Lumajang, Komisaris Polisi Gathut Irianto kepada wartawan di Markas Kepolisin Resor Lumajang, Jumat pagi, 7 September 2012.
Olah TKP, kata Gathut, telah dilakukan mulai Kamis kemarin dan terus didalami. Gathut mengatakan, hasil pengusutan ini akan disampaikan ke pimpinan. Ihwal dugaan ada skenario rusuh dalam aksi massa itu, Gathut belum berani untuk menyimpulkan. "Kerusuhan dan perusakan dalam aksi kemarin situasional. Kami tidak bisa menyimpulkan secara dini," kata Gathut.
Ihwal kondisi keamanan dan ketertiban di Kabupaten Lumajang pasca aksi rusuh demo kemarin, kata Gathut, masih dalam suasana yang kondusif. "Situasi keamanan dan ketertiban berangsur pulih," katanya.
Pemantauan terhadap kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat pasca rusuh lebih ditekankan pada pengawasan menyeluruh. Hal ini karena massa yang melakukan demo berasal dari sejumlah desa di Kabupaten Lumajang.
Sumber Tempo di Polres Lumajang mengatakan aksi demo yang menimbulkan perusakan Kantor Bupati kemarin juga diambil gambarnya oleh personel kepolisian yang ditempatkan di Lantai III Kantor Bupati Lumajang. "Rekaman video aksi kemrain ada," kata sumber Tempo.
Sebelumnya, unjuk rasa menolak penundaan pemilihan kepala desa serentak di Kantor Bupati Lumajang berlangsung rusuh. Massa beringas menghancurkan aset-aset kabupaten. Kaca jendela bagian kantor bupati yang dekat dengan jalan raya pecah berantakan. Bahkan, Kepala Kepolisian Resor Lumajang, Ajun Komisaris Besar Susanto, ikut menjadi korban lemparan batu.
DAVID PRIYASIDHARTA
Berita lain:
Liputan Khusu PON Riau 2012
Edisi Khusus Munir
Utang Bakrie Rp 21,4 triliun dan US$ 5,7 miliar
Keterangan TerdugaTeroris Ada yang Janggal
Indonesia Miliki Cadangan Minyak Sawit Tersembunyi
Konser di Eropa, Suju Dilempari Kondom