Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Masyarakat Tak Lupa Pembunuhan Munir  

image-gnews
Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Sahabat Munir menggelar aksi mengenang 8 tahun pembunuhan Munir di depan Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (7/9). ANTARA/Zabur Karuru
Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Sahabat Munir menggelar aksi mengenang 8 tahun pembunuhan Munir di depan Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (7/9). ANTARA/Zabur Karuru
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Jumat, 7 September 2012, hari ini, merupakan delapan tahun kematian Munir Said Thalib alias Munir, seorang aktivis hak asasi manusia. Kematian pria kelahiran Malang, Jawa Timur, yang juga pejuang hak-hak buruh ini mendapatkan perhatian luas aktivis gerakan mahasiswa dan buruh di hampir seluruh wilayah Indonesia.

Para aktivis di Cianjur, Jawa Barat, yang tergabung ke dalam Institute Study and Development (Inside) Cianjur dan Dewan Kota Cianjur, misalnya, menggelar aksi dengan mengganti nama Jalan Pasir Gede Raya menjadi Jalan Munir SH. "Penggantian nama jalan ini tidak hanya penghormatan untuk Cak Munir, tapi juga penanda agar masyarakat tidak melupakan kasus pembunuhannya."

Sedangkan aktivis Gerakan Masayarakat Aceh memperingati kematian Munir di Simpang Lima, Banda Aceh. Mereka berorasi dan mengusung poster Munir sebagai bentuk peringatan kepada pemerintah. Dalam orasinya, para aktivis meminta Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono menetapkan Munir sebagai pahlawan nasional dan mengusut kematiannya.

Menurut Wahyu Susilo dari Migrant Care, Munir tak hanya pendobrak kebuntuhan hak asasi manusia di Indonesia melainkan juga sebagai pejuang keadilan buruh. Wahyu menuturkan, Munir lah yang mendorong lembaga yang dipimpinnya menggugat pemerintah atas ketidakpeduliannya terhadap kondisi buruh Indonesia di Sabah, Malaysia, pada 2002. Bagi para pejuang buruh, Wahyu menambahkan, kegigihan Munir sangat menginspirasi. "Dia membela semua orang yang dilanggar hak asasinya, termasuk warga negara asing."

Munir meninggal dalam penerbangan dari Jakarta ke Belanda pada 7 September 2004, delapan tahun lalu. Hasil otopsi yang dilakukan pihak berwenang Belanda menunjukkan bahwa kematian Munir disebabkan keracunan makanan yang mengandung arsenik. Kuat dugaan dia meninggal akibat diracun.

Sahabat Munir yang sama-sama pernah aktif di Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Jakarta, Boedhi WIjardjo, mengatakan kepada Tempo, pekan lalu, bahwa proses peradilan terhadap kasus kematian Munir belum tuntas. “Harus ada kemauan politik pemerintah untuk mengungkap siapa sesungguhnya dalang pembunuhan Munir,” ujarnya. Boedhi menambahkan, “Bila kasus ini tak dibuka lebar, maka bakal menjadi pertanyaan anak cucu di masa depan.”

Pendapat senada disampaikan oleh Andi Soebyakto, sahabat Munir lainnya ketika sama-sama sebagai aktivis mahasiswa di Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur. Andi mengatakan, kematian Munir akan tetap menjadi residu bagi peradaban bangsa ini. “Kelak, suatu saat, entah kapan, akan terungkap siapa pelaku sesungguhnya,” kata Andi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Munir itu simbol korban pelanggaran hak asasi manusia," ujar Dhandy D. Laksono, sutradara film Munir berjudul Kiri Hijau Kanan Merah kepada Tempo, Selasa, 4 September 2012.

Semasa hidupnya sebagai aktivis hak asasi manusia di Surabaya pada 1990-an, Munir kerap dicari-cari intelijen dan tentara. Apakah aktivitasnya membahayakan pemerintahan Orde Baru waktu itu, tak jelas benar. Yang pasti, kala itu, Munir adalah seorang “mentor” bagi kaum buruh. Dia mengajar tentang para buruh masalah perburuhan.

Pria ini sepertinya tak gentar dengan upaya kelompok intelijen membungkam aksinya. “Padahal dia itu dicari-cari terus oleh intelijen,” ujar Sukarjono, bekas buruh. Munir pun kerap menginap di kantor LBH Surabaya di Jalan Kidal 6 Surabaya. “Sore hari, pria keturunan Arab ini datang, baru pulang keesokan paginya. Malam pun, suami Suciwati ini tidak pernah tidur. Dia ngetik terus," kata Sukoharjo.

Kini kematian Munir telah menjadi simbol perlawanan terhadap pelanggaran hak asasi manusia dan kaum buruh di Indonesia. Seluruh pendukung serta simpatisannya berharap pemerintah bersedia menjadikan Munir sebagai pahlawan nasional yang berani melawan kesewenang-wenangan dengan pengorbanan nyawa.

DEDEN ABDUL AZIS | DIANING SARI | NIEKE INDRIETTA | CHOIRUL

Berita lain:
Edisi Khusus Munir
Jalan Munir Diresmikan di Cianjur
Munir, Inspirasi Pejuang Buruh
Suciwati Bikin Galeri Perjuangan Munir

Munir dan Perempatan Jalan yang Diblok

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

5 hari lalu

Istri mendiang aktivis hak asasi manusia (HAM) Munir Said Thalib, Suciwati tiba di Gedung Komnas HAM, Jakarta, Jumat 15 Maret 2024. Suciwati akan diperiksa oleh tim ad hoc bentukan Komnas HAM, untuk mengusut dugaan pelanggaran HAM berat dalam kasus kematian aktivis Munir Said Thalib. TEMPO/Subekti
Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

Suciwati mengatakan Komnas HAM hanya memeriksa 3 saksi dalam waktu satu tahun tiga bulan dalam penyelidikan kembali kematian Munir.


Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

7 hari lalu

Aktivis Hak Asasi Manusia, Suciwati, istri dari Munir Said Thalib memberikan orasi saat Peringatan 19 Tahun Pembunuhan Munir di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis 7 September 2023. Kasus pembunuhan terhadap Munir adalah kasus yang sangat penting untuk terus diperingati dan diperjuangkan keadilannya hingga tuntas, sampai dalangnya diproses hukum. TEMPO/Subekti.
Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (Kasum) mendesak Komnas HAM menetapkan kasus pembunuhan Munir Said Thalib sebagai pelanggaran HAM berat


Suciwati Tuntut Pengadilan HAM Ad Hoc Kematian Munir: Presiden Harus Buktikan Janji Menuntaskan

13 hari lalu

Aktivis Hak Asasi Manusia, Suciwati, istri dari Munir Said Thalib memberikan orasi saat Peringatan 19 Tahun Pembunuhan Munir di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis 7 September 2023. Kasus pembunuhan terhadap Munir adalah kasus yang sangat penting untuk terus diperingati dan diperjuangkan keadilannya hingga tuntas, sampai dalangnya diproses hukum. TEMPO/Subekti.
Suciwati Tuntut Pengadilan HAM Ad Hoc Kematian Munir: Presiden Harus Buktikan Janji Menuntaskan

Istri aktivis HAM Munir, Suciwati desak ada pengadilan HAM ad hoc untuk kematian suaminya. Ia menuntut presiden buktikan janji untuk menuntaskannya.


Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

13 hari lalu

Suciwati, istri Munir Said Thalib, saat ditemui usai diperiksa di kantor Komnas HAM, Jakarta, Jumat, 15 Maret 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

Suciwati, istri dari Munir berharap pengungkapan kasus pembunuhan terhadap suaminya segera tuntas.


Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

14 hari lalu

Istri mendiang aktivis hak asasi manusia (HAM) Munir Said Thalib, Suciwati tiba di Gedung Komnas HAM, Jakarta, Jumat 15 Maret 2024. Suciwati akan diperiksa oleh tim ad hoc bentukan Komnas HAM, untuk mengusut dugaan pelanggaran HAM berat dalam kasus kematian aktivis Munir Said Thalib. TEMPO/Subekti
Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

Komisi Aksi Solidaritas untuk Munir desak Komnas HAM segera tuntaskan kasus pembunuhan Munir Said Salib pada 7 September 2004.


Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

14 hari lalu

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Trisakti saat pembacaan 'Maklumat Trisakti Lawan Tirani' di Tugu Reformasi 12 Mei, Jakarta, Jumat, 9 Febuari 2024. Para civitas academica yang terdiri dari guru besar, pengajar, mahasiswa, karyawan dan alumni Universitas Trisakti yang memegang teguh nilai-nilai etik kebangsaan, demokrasi, dan hak asasi manusia, kekhawatiran atas matinya Reformasi dan lahirnya tirani sepakat mengeluarkan maklumat. TEMPO/Joseph.
Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

Menurut Usman Hamid, hasil penyelidikan tim pencari fakta sudah lengkap sehingga ia berharap Komnas HAM segera mengumumkan dalang pembunuhan Munir.


Istri Munir Termasuk 50 Tokoh Kirim Surat ke Partai Politik Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Suciwati Khawatirkan Ini

18 hari lalu

Aktivis Hak Asasi Manusia, Suciwati, istri dari Munir Said Thalib memberikan orasi saat Peringatan 19 Tahun Pembunuhan Munir di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis 7 September 2023. Kasus pembunuhan terhadap Munir adalah kasus yang sangat penting untuk terus diperingati dan diperjuangkan keadilannya hingga tuntas, sampai dalangnya diproses hukum. TEMPO/Subekti.
Istri Munir Termasuk 50 Tokoh Kirim Surat ke Partai Politik Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Suciwati Khawatirkan Ini

Istri Munir, Suciwati termasuk dari 50 tokoh yang kirimkan surat kepada ketua umum partai politik untuk ajukan hak angket DPR. Ini alasannya mendukung


Profil Arief Sulistyanto, Eks Kabareskrim yang Pernah Usut Kasus Munir jadi Komisaris ASABRI

22 hari lalu

Kepala Lemdiklat Polri Komisaris Jenderal Arief Sulistyanto bertemu perwakilan LPDP membahas program S2 untuk polisi.
Profil Arief Sulistyanto, Eks Kabareskrim yang Pernah Usut Kasus Munir jadi Komisaris ASABRI

Profil Arief Sulistyanto yang diangkat Erick Thohir jadi Komisaris ASABRI.


Aksi Kamisan 17 Tahun, Suciwati Tak Berhenti Tuntut Keadilan untuk Kematian Aktivis HAM Munir

19 Januari 2024

Anggota Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan (JSKK) yang juga istri aktivis HAM Munir Said Thalib, Suciwati berpose saat Aksi Kamisan ke-744 di seberang Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, 15 September 2022. Teka-teki pembunuhan Munir di atas pesawat Garuda Indonesia pada 7 September 2004 masih belum terungkap sepenuhnya. SANTARA/Sigid Kurniawan
Aksi Kamisan 17 Tahun, Suciwati Tak Berhenti Tuntut Keadilan untuk Kematian Aktivis HAM Munir

Aksi 17 tahun Aksi Kamisan kemarin dilakukan. Salah satu aktivis yang kerap mengikuti gerakan tuntut keadilan yaitu Suciwati, istri aktivis HAM Munir.


Mengingat Asal-usul Aksi Kamisan yang Sudah Mencapai 17 Tahun

18 Januari 2024

Peringatan 17 tahun Aksi Kamisan di depan Istana Presiden, Jakarta Pusat pada Kamis, 18 Januari 2024. Tempo/Novali Panji
Mengingat Asal-usul Aksi Kamisan yang Sudah Mencapai 17 Tahun

Setiap Kamis sore sejak 18 Januari 2007, Aksi Kamisan menuntut negara menuntaskan kasus hak asasi manusia atau HAM berat di Indonesia.