TEMPO.CO, Surabaya-PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III mempercepat proyek revitalisasi Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan kapasitas produksi bongkar muat di pelabuhan. "Revitalisasi terus dilakukan mengingat pada 2014 mendatang setiap terminal di Tanjung Perak akan berfungsi khusus," kata Edi Priyanto pada Jumat, 7 September 2012.
Ia mengatakan fungsi khusus terminal itu antara lain, Terminal Jamrud Utara nantinya dikhususkan untuk kegiatan bongkar muat general kargo dan curah kering internasional. Tapi itu belum memungkinkan karena terminal ini masih menggunakan konstruksi lama. "Karena itu kami melakukan penguatan dermaga agar mampu menahan beban Harbour Mobile Crane (HMC) yang beroperasi di dermaga tersebut," ujar dia.
Penguatan dermaga tersebut, kata Edi, dilakukan dengan pengecoran beton K500, peninggian lantai dermaga dan lapangan serta penumpukan dengan paving K500. "Jadi penggunaan HMC untuk kegiatan bongkar muat kapal akan lebih maksimal," ucapnya. Pelindo telah mendatangkan empat HMC dari tujuh unit yang ditargetkan.
Pelindo juga telah mengerjakan pemasangan tiga unit jembatan timbang untuk kegiatan penimbangan muatan truk. Jembatan timbang itu, kata Edi, terpasang di pintu masuk (gate in) dan pintu keluar (gate out) di Terminal Jamrut Utara. Serta di pintu keluar (gate out) Terminal Jamrud Selatan.
Revitalisasi berikutnya adalah mengeruk kolam pelabuhan. Tujuannya agar kedalaman kolam semakin mempermudah olah gerak kapal baik saat akan sandar atau saat akan keluar dari dermaga. Kolam yang dikeruk adalah Terminal Jamrud, Nilam, Mirah dan Berlian.
Edi mengatakan kedalamanan setiap terminal saat ini berbeda-beda. Terminal Jamrud Utara, misalnya, saat ini kedalaman eksisting hanya minus 7 meter permukaan saat pasang surut terendah atau Low Water Spring (LWS). Makanya akan diperdalam menjadi minus 10 meter LWS. Demikian juga Terminal Jamrud Barat yang memiliki dengan kedalaman minus 5-6 meter LWS akan diperdalam menjadi minus 10 meter LWS.
Sedangkan terminal di Jamrud Selatan yang memiliki kedalaman minus 6-8 meter LWS akan diperdalam minus 8-10 meter LWS. Juga kedalaman Terminal Nilam yang saat ini hanya minus 6-7 meter LWS akan dikeruk hingga mencapai kedalaman minus 9 meter LWS.
Tak hanya itu, pengerukan juga akan dilakukan di Terminal Mirah menjadi sedalam minus 7 meter LWS dari kedalaman saat ini minus 5-6 meter LWS. Terminal Berlian Barat akan dikeruk menjadi minus 9 meter LWS dari sebelumnya minus 7 meter LWS, Berlian Utara yang mempunyai kedalaman minus 6 meter LWS akan menjadi minus 9 meter LWS. Juga Berlian Timur yang mempunyai kedalaman minus 8 LWS menjadi minus 10 meter LWS.
"Dengan revitalisasi ini maka kapal-kapal besar bisa bersandar ke Pelabuhan Tanjung Perak," ujar dia. Selain itu kapasitas bongkar muat akan meningkat dan biaya logistik semakin murah.
DINI MAWUNTYAS