TEMPO.CO, Makassar – Sejumlah warga komunitas transgender di Makassar, Sulawesi Selatan, mengaku sering menjadi korban pelecehan dan intimidasi. Pada akhir Agustus lalu, seorang waria bernama Memey diserang dan dipanah oleh beberapa pria bersepeda motor. “Saya trauma untuk kembali ke jalan,” kata Memey, Jumat, 7 September 2012.
Ketika insiden ini berlangsung, Memey sedang membagikan kondom dan melakukan sosialisasi tentang bahaya HIV/AIDS di kalangan waria. “Tiba-tiba ada tiga sepeda motor yang menghampiri saya dan mencaci-maki dengan kalimat tak pantas,” katanya. Tak puas memaki, mereka memanah Memey dengan busur yang dibawanya. Peristiwa nahas ini terjadi di Jl. Jenderal Sudirman, Makasar, depan RS Pelamonia.
Tahun lalu, seorang waria bahkan ditemukan dengan usus terburai di pinggir jalan. Waria bernama Agnes itu mengaku ditusuk pria tak dikenal di bagian perut. Beruntung, nyawanya bisa diselamatkan.
Aktivis penanggulangan HIV/AIDS, Nur Aini, mengakui kasus kekerasan dan intimidasi terhadap kaum transgender terus terjadi. “Masalahnya, laporan soal ini amat minim,” katanya. Akar persoalan kekerasan ini, kata Nur, adalah stigma dan persepsi buruk masyarakat terhadap para waria.
Guru Besar Universitas Islam Negeri Makassar, Qashim Mathar, sepakat dengan penilaian Nur. Menurut dia, penyerangan atas waria mencerminkan kurangnya pemahaman dan kesadaran masyarakat soal kompleksitas seksual dan keragaman.
TRI YARI KURNIAWAN
Berita Terpopuler:
Utang Bakrie Rp 21,4 triliun dan US$ 5,7 miliar
Dari Solo, Jokowi Sapa Warga Jakarta dengan Skype
Keterangan TerdugaTeroris Ada yang Janggal
Indonesia Miliki Cadangan Minyak Sawit Tersembunyi
Konser di Eropa, Suju Dilempari Kondom
Ribuan Pendukung Hartati Kepung KPK
Ilmuwan Mereka Mimpi Tikus
Demokrat DIY Cari Aktor Penggembos Partai
Tak Ada Brotoseno di Sidang Angie
Ini Dia Perbedaan Cara Melihat Pria Dan Wanita