TEMPO.CO, Kupang - Krisis air bersih akibat kekeringan mulai dirasakan warga Desa Oesao, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Akibatnya, warga nekat mengkonsumsi air kali yang berbau lumpur.
Warga membuat sumur buatan yang berukuran kecil di Kali Am Abi yang berada di daerah itu untuk menampung air. Namun, air yang ditampung itu berbau lumpur dari kali yang mulai mengering. Air serapan itu kemudian dimanfaatkan warga sekitar untuk mencuci, mandi, dan memenuhi kebutuhan air minum serta memasak.
"Habis mau bagaimana, kami tidak tahu mengambil air ke mana lagi. Sumur inilah satu-satunya harapan kami," kata Rince, 18 tahun, warga Desa Oesao, Sabtu, 8 September 2012.
Dia mengakui air di sumur agak berbau lumpur. Sebab, sumur buatan itu sering digunakan warga untuk memandikan ternak. Apalagi kali itu juga sering digunakan warga untuk membuang sampah. Sumur resapan ini dibuat warga untuk menampung air sehingga semua warga bisa memanfaatkan sumur ini. Akibatnya, airnya terlihat kotor dan berbau.
Sebelum menimba air menggunakan gayung kecil, Rince harus menunggu selama beberapa menit agar air itu terlihat jernih. "Hampir semua warga di sekitar sungai mengambil air di sumur ini," katanya.
Nasib serupa dialami Hayon Lubalu, 70 tahun. Dia menolak membeli air tangki yang dijual Rp 70 ribu atau Rp 7.000 per jeriken. "Harga air yang dijual juga mahal, makanya kami datang ambil saja di sini," katanya.
Krisis air bersih di NTT bakal terjadi hingga November jika hingga Oktober nanti hujan tak kunjung turun.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum NTT Andre Koreh mengatakan pemerintah telah berupaya mengatasi masalah kekeringan yang setiap tahun melanda daerah dengan membangun embung atau tempat penampungan air hujan.
Namun, embung yang tersedia baru sebanyak 400 buah. "Untuk atasi masalah kekeringan di daerah ini dibutuhkan sebanyak 4.000 embung," katanya.
YOHANES SEO
Berita lain:
Wanita Teman Telanjang Pangeran Harry Ditahan
40 Jenis Mobil Akan Dilarang Minum BBM Bersubsidi
Sejumlah Tokoh Siapkan Mahfud MD Jadi Capres
Mau Sehat, Jangan Makan Camilan Ini
Zulkarnaen Minta Sebutan Korupsi Al Quran Direvisi