TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai aktivis hak asasi manusia, Munir Said Thalib kerap bepergian ke luar negeri. Menghadiri beragam konferensi HAM dengan orang-orang dari pelbagai negara. Tapi Munir bukan orang yang jago berdialog dalam bahasa asing. Bahkan, pada sebuah konferensi di Australia, ia sempat memilih menggunakan bahasa Indonesia ketimbang Inggris.
Dalam film dokumenter Munir yang berjudul Kiri Hijau Kanan Merah, mantan Kepala Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Ikrar Nusa Bakti, bercerita soal kegagapan Munir berbahasa asing. Kata Ikrar, Munir baru bisa berpidato dengan bahasa Inggris dalam konferensi internasional di Universitas Parahyangan, Bandung.
"Itu kira-kira dua tahun setelah konferensi di Australia," kata Ikrar.
Mendengar Munir berdialog Inggris, Ikrar sempat memujinya. Sebab, menurut Ikrar, Munir telah membuat suatu kemajuan besar. "Meski kala itu bahasa Inggrisnya masih patah-patah," ujar Ikrar.
Munir memang tak jago berbahasa asing. Waktu sekolah, bahasa Inggris pun bukan pelajaran yang bisa ia banggakan. Kata Alimah, guru Munir di SMP Negeri 1 Batu, putra Said Thalib ini sering mendapat nilai rendah di pelajaran itu. "Nilai bahasa Inggrisnya 6, 6, 6, 5, 5, dan 6, di bawah rata-rata," kata Alimah dalam film itu.
Aktivitas Munir sebagai penggiat HAM terhenti pada 2004. Bukan karena ia mengundurkan diri. Tapi disebabkan racun arsenik yang membunuhnya pada 7 September 2004. Kala itu, suami Suciwati ini berusia 38 tahun. Ia naik pesawat Garuda Indonesia untuk melanjutkan pendidikan di Amsterdam. Tapi Munir tak sampai menapakkan kaki di Negeri Kincir Angin itu. Dia malah kembali dalam peti mati.
CORNILA DESYANA
Berita Terpopuler:
Wanita Teman Telanjang Pangeran Harry Ditahan
Ribuan Pendukung Hartati Kepung KPK
Cari Donasi demi Tonton Eksekusi Pemerkosa Anaknya
Keputusan Arsenal Jual Van Persie-Song, Disesali
40 Jenis Mobil Akan Dilarang Minum BBM Bersubsidi
Zulkarnaen Minta Sebutan Korupsi Al Quran Direvisi
Sejumlah Tokoh Siapkan Mahfud MD Jadi Capres
Golkar: Naik Turun Bisnis Bakrie Itu Biasa
Tes Mamografi Malah Menyebabkan Kanker
Awas, Anda Bisa Kehilangan Motor di Sini