TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Kebangkitan Bangsa Indonesia Baru, Yenni Wahid, menilai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tak akan bisa mendorong penuntasan kasus pembunuhan aktivis hak asasi manusia, Munir Said Thalib. Putri mantan Presiden Abdurrahman Wahid ini mengatakan salah satu faktor yang membuat SBY tak berdaya menuntaskan kasus Munir karena ia sendiri berasal dari militer.
“Latar belakang itu pasti ada pengaruhnya, karena SBY berasal dari tentara,” kata Yenni di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Jumat, 7 September 2012.
Padahal, pengungkapan tuntas kasus pembunuhan Munir bisa menjadi pencapaian emas dalam masa pemerintahan SBY. Yenni mengatakan, jika pembunuhan Munir tuntas pada masa SBY, dia akan dianggap berhasil menegakkan keadilan. Yenni mengaku kecewa melihat perkembangan kasus Munir di periode kedua masa pemerintahan SBY yang justru mandek.
Munir meninggal pada 7 September 2004 karena dibunuh dengan racun arsenik saat terbang menuju Belanda dengan pesawat Garuda. Sampai hari ini, baru seorang pelaku yang sudah ditangkap dan dinyatakan bersalah, yakni Pollycarpus Budihari Prijanto. Mantan Komandan Kopassus dan Deputi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Mayjen (Purn) Muchdi P.R. sempat jadi terdakwa kasus ini, tapi kemudian dibebaskan.
ANANDA BADUDU
Berita Terpopuler:
Wanita Teman Telanjang Pangeran Harry Ditahan
Ribuan Pendukung Hartati Kepung KPK
Cari Donasi demi Tonton Eksekusi Pemerkosa Anaknya
Keputusan Arsenal Jual Van Persie-Song, Disesali
40 Jenis Mobil Akan Dilarang Minum BBM Bersubsidi
Zulkarnaen Minta Sebutan Korupsi Al Quran Direvisi
Sejumlah Tokoh Siapkan Mahfud MD Jadi Capres
Golkar: Naik Turun Bisnis Bakrie Itu Biasa
Tes Mamografi Malah Menyebabkan Kanker
Awas, Anda Bisa Kehilangan Motor di Sini