Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ayam Palummara Ala Makassar

Editor

Grace gandhi

image-gnews
sxc.hu
sxc.hu
Iklan

TEMPO.CO , Makassar : Ayam Palummara mungkin sedikit terdengar asing di telinga, namun buat penikmat kuliner sepertinya harus mencoba salah satu menu terbaru ini.

Sebelum dimasak, ayam direndam selama sehari dengan bumbu bawang putih, bawang merah, ditambah dengan daun pandan, sere, dan juga kelapa parut yang disangrai. Ayam, yang menjadi bahan utama masakan ini, dibakar setelah sebelumnya direndam bumbu Pallumara.

Masakan ini menjadi menu andalan Hotel Aston Makassar, disajikan bersama perasan jeruk, rice butter, dan juga acar. Chef Hotel Aston, Tata Subayat, mengatakan masakan yang dibuatnya ini disesuaikan dengan lidah orang Makassar.

"Tidak ada bumbu yang dikurangi. Hanya saja, kami menginovasikan masakan khas tradisional dengan menganti bahan utamanya Ikan dengan ayam yang dibakar setelah sebelumnya direndam seharian. Ayam baru dibakar jika order datang," ujar Tata yang ditemui Kamis, 6 September 2012.

Tata menjelaskan, Ayam Pallumara ini disajikan bersama rice butter atau seperti nasi goreng yang dicampur dengan mentega ditambah acar yang dapat menambah kenikmatan.

"Acar dengan rasa asam dan manis, dicampur bersama bawang bombay, potongan nenas, dan cabe ini menjadi ciri khas dari menu Ayam Pallumara, terutama warna kuning dari ayam tersebut,"kata Tata.

Rasa gurih dari ayam ditambah rasa asam dan manis dari acar, kemudian nasi mentega, menjadi satu komponen lengkap dari Ayam Palummara ini. "Yang menjadi khas kan adalah bumbu yang telah meresap dalam ayam tersebut dan juga acarnya," kata Tata.

Dengan Ayam Palummara ini setidaknya salah satu masakan khas Makassar ternyata dapat diganti bahan utamanya untuk dijadikan masakan baru. Biasanya masakan ini menggunakan ikan sebagai bahan baku utamanya, bukan ayam. Namun, Tata mengingatkan untuk tidak melenceng dari bumbu asli masakan tersebut.

"Tidak akan mengurangi cita rasa masakan tersebut asalkan bumbu asli dari masakan tersebut tidak dikurangi, bahkan bisa lebih enak, seperti menganti dengan ampela ayam atau bisa ikan. Beberapa waktu lalu saya mencoba coto dengan lidah sapi dan rasanya lebih enak. Konro pun bisa namun tetap jangan mengurangi ciri khas dari bumbu tersebut," ungkap Tata.

Satu porsi Ayam Palummara ini harganya Rp 45 ribu. Begitu juga Ayam Betutu Makassar harga satu porsinya sama.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tata yang merupakan chef asal bandung ini menyatakan bahwa untuk beradaptasi dengan penikmat masakan khas Makassar yang menjadi tamu hotel tidak cukup sulit, karena sebelumnya sudah diberitahu bahwa rata-rata orang Makassar suka rasa yang asam-asam.

Untuk Ayam Betutu Makassar misalnya, masakan yang berasal dan menjadi ciri khas dari Bali, untuk menu ini Tata memadukannya dengan bumbu-bumbu Makassar sehingga yang didominankan adalah cita rasa Makassar.

"Hampir sama dengan Ayam Palummara. Kalau yang ini bumbunya yang agak pedas. Bumbu yang dikombinasi itu seperti sere, bawang putih, bawang merah, bawang bombay dengan rasa asam yang berasal dari yoghurt, kemudian di marinade," katanya.

Semuanya sama, hanya terletak pada rasa ayamnya saja. "Tidak ada yang menjadi perbedaan ciri khas hanya pada rasa ayam, nasi dan acarnya juga sama," ungkap Tata.

Public Relation Manager Hotel Aston Makassar, Kezia Maureen Sugianto, mengatakan untuk September ini ada dua menu makanan, Ayam Palummara dan Ayam Betutu Makassar. Sedangkan untuk makanan penutupnya ada Mille Feuille. Ada juga Tsunami Cocktail dan Banana Smoothies Mocktail.

Keiza menambahkan bahwa setiap bulan Hotel Aston menyiapkan menu-menu andalan yang berlatar ciri khas menu Makassar. "Ini sebagai ciri khas untuk memberikan cita rasa yang baru dengan tetap mempertahankan ciri dari Makanan tersebut. Bulan depan kami juga akan mengeluarkan menu baru, jadi ditunggu saja," kata dia.

IIN NURFAHRAENI DEWI PUTRI


Berita Lainnya:
Festival Budaya Kotagede Digelar Akhir Pekan Ini 

Trik Jualan Pariwisata Ala Korea

Teror Pengaruhi Pariwisata Solo

Plang Malioboro Bukan Sekadar Penunjuk Arah

Yogyakarta Diusulkan Jadi Kota Budaya Dunia 

11 Negara Ikuti Festival Perahu Naga di Makassar

Mari Ramaikan Museum Bahari Jakarta 

Jelajah Museum Korea, Gwangju National Museum

Libur Lebaran, Turis Bromo Mencapai 15 Ribu Orang 

Pulau Morotai Akan Dijadikan Cagar Budaya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Tips Hemat Biaya saat Menonton Konser di Luar Negeri

3 hari lalu

Jewel di Bandara Changi, Singapura. (foto: Jiachen Lin)
5 Tips Hemat Biaya saat Menonton Konser di Luar Negeri

Ada beberapa tips untuk menghemat biaya saat menonton konser di luar negeri


7 Rekomendasi Tempat Kuliner Ramadhan di Bandung yang Kekinian

7 hari lalu

Sudirman Street Food, Bandung. Kuliner malam di Bandung. FOTO/Instagram/sudirmanstreetfood_bandung
7 Rekomendasi Tempat Kuliner Ramadhan di Bandung yang Kekinian

Berikut rekomendasi kuliner Ramadhan di Bandung yang populer dan kekinian. Ada banyak makanan yang bisa dibeli, mulai dari gorengan hingga kolak.


7 Tempat Kuliner Ramadhan di Jakarta yang Ramai dan Lengkap

9 hari lalu

Aktivitas jual beli jajanan di lapak pedagang Bazaar Takjil Ramadhan Benhil di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Pedagang musiman di kawasan Bendungan Hilir ini, menjadi salah satu tempat tujuan warga maupun pekerja kantoran untuk berburu makanan takjil buka puasa di bulan Ramadan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
7 Tempat Kuliner Ramadhan di Jakarta yang Ramai dan Lengkap

Ada banyak tempat kuliner Ramadhan di Jakarta yang bisa Anda coba. Seperti kawasan Benhil, Pasar Santa, Blok M, hingga Jalan Sabang.


Lamang Tapai Kuliner Khas Minangkabau Bukan Sekadar Makanan, Ini Filosofinya

11 hari lalu

Lamang Tapai. TEMPO/Febri Yanti
Lamang Tapai Kuliner Khas Minangkabau Bukan Sekadar Makanan, Ini Filosofinya

Walau terdengar tidak biasa, memadukan Lemang dengan tapai ketan cukup populer di Sumatra Barat. Penganan ini disebut Lamang Tapai.


Djakarta Ramadan Fair 2024 Dibuka, Warga Ibu Kota Bisa Jajan Takjil hingga Kerajinan

12 hari lalu

Djakarta Ramadhan Fair 2024  di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, dibuka 15-20 Maret 2024. (Kemenparekraf)
Djakarta Ramadan Fair 2024 Dibuka, Warga Ibu Kota Bisa Jajan Takjil hingga Kerajinan

Djakarta Ramadan Fair 2024 menawarkan kuliner dan produk Ramadan, digelar 15-20 Maret 2024.


Merayakan Ramadan Bersama Aryaduta Menteng: Pengalaman Kuliner Tak Terlupakan

16 hari lalu

Hidangan Ramadan Aryaduta Menteng
Merayakan Ramadan Bersama Aryaduta Menteng: Pengalaman Kuliner Tak Terlupakan

Aryaduta Menteng menghadirkan serangkaian pengalaman kuliner Ramadan yang menggugah selera di tiga restorannya yang berbeda


Warung Blayag Mek Sambru yang Legendaris di Bali, Ada Sejak 1967

18 hari lalu

Warung Blayag Mek Sambru (karangasemkab.go.id)
Warung Blayag Mek Sambru yang Legendaris di Bali, Ada Sejak 1967

Warung blayag kaki lima ini telah ada selama 57 tahun dan berhasil mendapat dua sertifikat nasional berkat konsistensinya.


Pertumbuhan Industri Kuliner Semakin Pesat, Intip Rahasia Kue Mengembang Sempurna

18 hari lalu

Ilustrasi adonan kue. Foto: Freepik.com/Azerbaijan_Stockers
Pertumbuhan Industri Kuliner Semakin Pesat, Intip Rahasia Kue Mengembang Sempurna

Pesatnya pertumbuhan ini tak lepas dari masifnya penggunaan media sosial yang mendorong munculnya tren-tren kuliner kekinian.


Mengenal Blayag, Ketupat ala Bali dengan 15 Lauk

19 hari lalu

Blayag, ketupat ala Bali dengan 15 lauk (denpasarkota.go.id)
Mengenal Blayag, Ketupat ala Bali dengan 15 Lauk

Selain untuk dikonsumsi sehari-hari, blayag yang mirip ketupat ini sering digunakan pada upacara adat.


Sambut Ramadan, Ada Pasar Kuliner Jadul Selama Tiga Hari di Halaman Polda DI Yogyakarta

20 hari lalu

Pasar Kangen Wiwitan Pasa di halaman Polda DI Yogyakarta berlangsung 7-9 Maret 2024. (Dok. Istimewa)
Sambut Ramadan, Ada Pasar Kuliner Jadul Selama Tiga Hari di Halaman Polda DI Yogyakarta

Wiwitan Pasa di Yogyakarta menyuguhkan Pasar Kangen, semacam pasar tradisional dengan beragam kuliner jadul dan panggung hiburan.