TEMPO.CO, Surabaya - Sabtu, 8 September 2012, Kebun Binatang Surabaya kembali kehilangan salah satu koleksi binatangnya. Seekor harimau Benggala bernama Santi menghembuskan nafas terakhir, setelah menderita berbagai komplikasi penyakit dalam. Sejak 3 tahun lalu, Santi juga lumpuh.
Kematian Santi, menggenapi tewasnya ratusan binatang milik Kebun Binatang Surabaya. Tahun ini saja, sudah 135 satwa di sana tewas. Sebelum Santi, seekor jerapah bernama Kliwon, tewas Maret lalu. Di lambungnya, ditemukan gumpalan plastik kresek.
Saat ini, klinik hewan di Kebun Binatang Surabaya sedang merawat seekor beruang, seekor bison, seekor babi rusa dan seekor Nilgai (sejenis kijang dari India). Semuanya sakit.
Juru bicara Kebun Binatang Surabaya, Anthan Warsita, mengakui hampir semua satwa koleksi Kebun Binatang Surabaya sudah lanjut usia. Kondisi kebun binatang yang sempit juga membuat kandang para binatang tak layak lagi. “Luas kandangnya memang tak memadai,” kata Anthan, Minggu 9 September 2012 ini.
Ketua Tim Pengelola Sementara KBS, Hadi Prasetyo, mengatakan saat ini Kebun Binatang Surabaya masih memiliki 4.020 ekor satwa dari 220 spesies. Padahal, dengan luas dan jumlah kandang yang ada, seharusnya kebun binatang itu maksimal menampung 3 ribu binatang saja. Artinya, ada kelebihan populasi sampai seribu satwa. "Seribu ekor ini ya harus dipindahkan, tapi memindahkanya tidak gampang," kata Hadi.
Beberapa hewan yang terlampau banyak adalah Komodo yang jumlahnya sampai 58 ekor, Burung Jalak Bali sampai 160 ekor, babi rusa sebanyak 37 ekor, serta Domba Surai yang jumlahnya mencapai 100 ekor.
Dua tahun terakhir, pengelola Kebun Binatang Surabaya mengaku sudah melakukan berbagai perbaikan untuk meningkatkan kualitas kandang satwa. Desain kandang misalnya, diubah agar hewan bisa terkena sinar matahari. Bentuk kandang pun disesuaikan dengan karakteristik satwa. “Tapi semua perubahan ini tentu bertahap,” kata Hadi.
FATKHURROHMAN TAUFIQ
Berita Terpopuler:
Perempuan Turki Penggal Kepala Pemerkosanya
Aktivis: Ekspektasi kepada Jokowi Terlalu Tinggi
Kornologis Ledakan di Depok
Di SMP, Munir Pernah Ranking 180 dari 200 Siswa
Tiga Pria di Balik Kematian Munir
Jalan Bebas Muchdi di Kasus Munir
Rumah Sakit Rahasiakan Kamar Hartati
Rijkaard Terpukau dengan Permainan Spanyol
Di Youtube, Tim Jokowi Kritik Parameter Kemiskinan