TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Teknik PT Marga Lingkar Jakarta Agus Achmadi mengatakan kemacetan yang terjadi di jalan tol dalam kota selama ini merupakan akibat dari tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) yang belum tersambung. "Arus di tol dalam kota overload karena memang JORR ini belum terbentuk," kata Agus dalam konferensi pers di Meruya, Jakarta Barat, 10 September 2012.
Marga Lingkar Jakarta merupakan perusahaan patungan yang dibentuk PT Jasa Marga dan PT Jakarta Marga Raya, anak perusahaan PT Jakarta Properindo, Badan Usaha Milik Daerah Provinsi DKI Jakarta. Marga Lingkar Jakarta memegang hak konsesi untuk jalan tol JORR Ruas W2 Utara sampai tahun 2045.
Ia menuturkan, sebenarnya pembahasan mengenai fungsi JORR telah muncul pada 1992. Pada masa itu, JORR diharapkan sudah selesai dibangun pada 1996 atau 1997. Namun, sampai saat ini, pembangunan tol tersebut masih belum selesai. “Kendala tanah yang masih dihadapi dalam pembangunan tol JORR W2 Utara yang akan membentang 7,67 kilometer dari Kebon Jeruk-Ulujami tersebut,” ujar dia.
Pembangunan jalan tol tersebut dibagi dalam empat paket. Paket satu dikerjakan oleh PT Wijaya Karya dan paket dua nanti dikerjakan PT Adhi Karya. Sedangkan pengerjaan paket tiga dan empat masing-masing diserahkan kepada PT Waskita Karya serta PT Jaya Konstruksi.
Dari keempat paket tersebut, belum satu pun yang sudah mengalami pembebasan tanah 100 persen. Paket satu, kata Agus, pembebasan tanah sudah dilakukan 96 persen. Untuk lahan paket dua dan tiga sudah dibebaskan masing-masing 99 dan 95 persen. Sedangkan untuk paket empat, tanah yang dibebaskan baru 77 persen.
MARIA YUNIAR
Terpopuler:
Gelombang Badai Utang Bakrie
Garuda Belum Peroleh Pinjaman US$ 200 Juta
Banyak Kontraktor Migas Hanya Incar Lisensi lahan
Pertamina Aktifkan Anjungan yang Tertabrak Kapal
Proyek Kereta Bandara Dilelang Semester II 2013