TEMPO.CO, Banyuwangi - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) bekerja sama dengan pemerintah Banyuwangi, Jawa Timur, akan memasang Wi-Fi di 1.000 titik yang tersebar di seluruh wilayah Banyuwangi. "Pemasangan jaringan mulai direalisasikan Oktober mendatang," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas kepada Tempo, Senin, 10 September 2012.
Azwar mengatakan pemasangan 1.000 Wi-Fi ini untuk mendukung program Banyuwangi Cyber Village yang ditargetkan rampung pada akhir 2012. Proyek itu didanai dari anggaran kemitraan dan bina lingkungan (CSR) PT Telkom dan Telkom Flexy.
Menurut Bupati, akses setiap titik Wi-Fi dijamin cepat karena dipasang dengan kekuatan hingga mencapai 10 megabytes per second (mbps). Lokasi-lokasi yang akan dipasang W-Fi diprioritaskan berada di ruang terbuka hijau yang menjadi pusat keramaian warga di masing-masing desa. "Jadi anak sekolah yang punya laptop bisa mengakses Internet dengan gratis," katanya.
Awal 2012, kata dia, Telkom sebenarnya sudah memasang 100 Wi-Fi. Namun kecepatan Wi-Fi tersebut sangat lambat karena hanya berkapasitas 3 mbps.
Bupati Anas mengklaim 1.000 titik Wi-Fi ini terbanyak di Indonesia, mengalahkan program yang dicanangkan pemerintah Sumatera Selatan dan DKI Jakarta.
Hendri Irawan, seorang pemilik warung Internet di Banyuwangi, mengatakan pemasangan 1.000 Wi-Fi tersebut akan membuat pengusaha warung Internet gulung tikar. Sebab, menurut dia, dengan harga laptop yang kini semakin terjangkau dan akses Wi-Fi gratis dari Telkom, akan mengurangi tingkat kunjungan ke warnet. "Kalau peminatnya sepi, kami bisa bangkrut karena pemasukan tak sebanding dengan biaya operasional," kata dia.
Menurut Hendri, saat ini warnetnya bisa mendapat pemasukan antara Rp 300 ribu hingga Rp 400 ribu sehari. Dia mengusulkan jumlah Wi-Fi yang dipasang tidak terlalu banyak sehingga pengusaha warnet masih bisa bertahan.
IKA NINGTYAS