TEMPO.CO, Depok - Puluhan warga kompleks TNI AU Dwikora Cilodong, Depok, menggelar unjuk rasa dengan duduk di Jalan Raya Bogor di depan kompleks perumahan mereka, Selasa, 11 September 2012. Akibat aksi ini, lalu lintas di jalan itu macet total.
Aksi warga itu dipicu oleh kedatangan sejumlah tentara dari Mabes TNI AU. Mereka menduduki lima unit rumah dan mengecatnya dengan warna biru. "Padahal masih ada penghuninya di dalam rumah," kata Mary Marianty, 38 tahun, pengunjuk rasa yang tinggal di kompleks itu.
Menurut Mary, warga memprotes tindakan para tentara itu. Apalagi tersiar kabar bahwa tentara akan mengambil alih lagi 10 rumah. "Diambil tanpa pembicaraan," kata dia. Warga kemudian berkumpul dan menggelar tikar di sisi Jalan Raya Bogor yang menuju ke Cibinong. Mereka meneriakkan takbir dan bersujud.
Kepala Dinas Personel, Letkol Askari, mengatakan rencana pengambilalihan rumah dinas itu sebenarnya sudah disosialisasikan sejak 2003. Mabes TNI sudah mengimbau warga agar meninggalkan rumah dinas itu secara bertahap. "Tapi mereka tidak mau keluar sampai sekarang," katanya.
Menurut Askari, langkah yang dilakukan TNI AU ini sudah sesuai aturan tentang rumah dinas. Hal itu diatur dalam Buku Petunjuk Pelaksanaan tentang Pengelolaan Rumah Negara. "Karena rumah itu milik negara dan penggunaannya diserahkan ke TNI AU," katanya.
Aksari menambahkan, rumah dinas itu memang ditempati oleh para anggota TNI sejak 1962. Sebagian besar anggota TNI itu sudah wafat. Rumah dinas kemudian ditempati anak-anak mereka. Bahkan ada juga yang ditempati orang lain. "Rumah dinas hanya bisa dipakai oleh anggota militer aktif," katanya.
ILHAM TIRTA
Terpopuler:
Tiga Detik yang Merusak
Anwar "Mr X" Selalu Menutup Rapat Rumah Kontrakan
3 in 1 Dihapus, Jalanan Tetap Lancar
Anwar Kontrak Rumah di Bojonggede 6 Bulan
Ribuan Warga Padati Perayaan Lebaran Betawi
Ketika Cisadane Kritis