TEMPO.CO, Hong Kong - Pinjaman perbankan Cina di Agustus meningkat melebihi perkiraan menjadi 703,9 miliar yuan (US$ 111 miliar), sehingga menumbuhkan harapan adanya peningkatan kucuran untuk membantu beberapa proyek-proyek investasi baru yang diumumkan oleh pemerintah lokal maupun pusat untuk merangsang pertumbuhan ekonomi.
Data yang dirilis oleh bank sentral Cina (The People's Bank China) hari ini, Selasa, 11 September 2012, menunjukkan adanya peningkatan tajam dibandingkan dengan Juli yang hanya mencapai 540,1 miliar yuan serta berhasil melampaui perkiraan analis yang disurvei oleh Reuters sebesar 600 miliar yuan.
Dariusz Kowalczyk, Ekonom Senior Credit Agricole, mengatakan kucuran pinjaman di bulan Agustus bersamaan dengan meningkatnya penerbitan obligasi korporasi selama sebulan kemarin menunjukkan bahwa Cina sedang berupaya meningkatkan data yang diperlukan untuk merapkan langkah-langkah stimulus.
“Para pembuat kebijakan di Beijing mungkin mulai menarik gas untuk mendorong bank menyalurkan pinjamannya,” tuturnya. Dia juga menambahkan, meningkatnya pinjaman ini untuk mempercepat proses pemulihan yang lebih jelas dan melanjutkan momentum pada kwartal ke empat tahun ini.
Beberapa kota dan provinsi di Cina, termasuk pemerintah pusat, yakni National Development and Reform Commission (NDRC), yang merupakan badan perencanaan ekonomi, baru-baru ini mengumumkan proposal investasi besar untuk mendukung perkonomian yang cenderung melambat. Di antaranya pembangunan 25 pembangunan proyek baru rel kereta api senilai 800 miliar yuan (US$ 127 miliar) yang akan digarap antara 3-8 tahun ke depan, yang diumumkan pekan lalu.
Mata uang Cina siang ini pukul 11:30 WIB ditransaksikan melemah 0,91 persen ke 6,34 per dolar AS, sedangkan indeks bursa saham Sanghai turun 0,9 persen menjadi 2.115,39.
MARKETWATCH | VIVA BUDY K.