TEMPO.CO, Kiev -- Tak akan ada lagi Andrei Shevchenko di skuad kuning-kuning, Ukraina. Kini, Sheva–panggilannya—asyik bergabung dengan partai politik yang bernama Ukrajina-Vpered!. Partai ini berhaluan sosial-demokrat. Yulia Tymoshenko adalah salah seorang kader terkenal dari partai ini.
Sheva mengaku terpaksa meninggalkan sepak bola meski sebenarnya masih laku bila berlari di lapangan hijau. "Masih banyak klub yang menawari bermain. Uangnya juga menggiurkan," kata Sheva. Namun dia telah bulat berketetapan hati. Politik adalah karier berikutnya.
"Saya khawatir terhadap negara saya. Saya tinggal di Eropa untuk waktu yang lama dan melihat bagaimana orang tinggal di sana. Orang tua saya dan teman-teman tinggal di sini, ini adalah negara saya dan saya ingin orang-orang hidup jauh lebih baik di sini."
Untuk itu, dia siap masuk gelanggang yang lebih menyeramkan dibanding cemooh musuh saat derby Inter Milan melawan AC Milan serta ejekan media Inggris saat dia bermain untuk Chelsea. Kini Sheva masuk “kandang singa” dalam politik Ukraina, yang riuh, penuh dengan perkelahian di luar parlemen, dan ancaman masuk penjara, seperti yang dialami Tymoshenko.
"Ukraina adalah negara muda. Negara ini perlu dorongan ke arah yang benar. Saya sudah menjadi duta negara saya ini selama bertahun-tahun di luar negeri. Sekarang saya ingin membantunya berubah," katanya.
Waktu Sheva kini lebih banyak dihabiskan dengan perjalanan ke berbagai kantong-kantong pemilihnya. Salah satunya ke tambang batu bara. Dan, layaknya calon anggota legislatif yang ingin bagus di mata konstituennya, dia bermanis muka. Dia banyak bertanya kepada penambang. Sheva cukup senang dengan sambutan orang-orang yang ditemuinya. Mereka memanggil-manggil namanya.
Semua itu dia lakukan demi pemilu legislatif yang akan digelar enam pekan lagi. Waktu yang mepet, tapi dia cukup yakin akan peluangnya. Tak ada lagi untuk politik. Kalaulah dia menonton pertandingan sepak bola, itu pun saat menyaksikan AC Milan dan Chelsea. “Saya mulai bekerja pada pukul 9 pagi dan sepenuhnya fokus pada politik sekarang," katanya. Piala Eropa lalu adalah penampilan terakhir untuk negaranya.
INDEPENDENT | TELEGRAPH | IRFAN
Berita lain:
Liputan Khusus PON Riau 2012
Pertama Kalinya, Atlet PON Dicoret karena Transfer
Tes Doping Atlet PON 2012 Numpang di Bangkok
Alasan Munir Pilih Garuda Indonesia
Munir dan Mobil Toyota Mark Putih Kesayangannya
God Bless Manggung untuk Jokowi
Golkar Diminta Tidak Tersandera Bisnis Bakrie
Artis Gaek Dukung Jokowi