TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), DJohar Arifin Husin, yakin kisruh yang terjadi di cabang sepak bola Pekan Olahraga Nasional (PON) Riau tidak akan mengganggu proses pemantauan bakat yang dilaksanakan Aji Santoso. "Silahkan saja ambil. Itu kan pemain kita," kata Djohar, Selasa, 11 September 2012.
Sebelumnya sempat muncul kekhawatiran akan muncul resistensi dari daerah, setelah PSSI memboikot penyelenggaraan cabang sepak bola PON. "Yang ditarik, kan, hanya perangkat pertandingan. Pemain jangan dikorbankan," kata Djohar lagi. "Aji silahkan saja terus pantau. Itu semua aset kita."
Sebelumnya, muncuk kekhawatiran dari pelatih timnas U-22, Aji Santoso yang menilai dirinya akan kesulitan mencari pemain dari PON setelah muncul boikot dari PSSI.
Kisruh di cabang sepak bola PON berawal dari sikap PSSI yang menarik perangkat pertandingan, setelah tidak setuju dengan keputusan Badan Arbitrase Olahraga Indonesia (BAORI) yang meloloskan tiga tim, yaitu Jawa Barat versi Tony Apriliani, Jambi versi Bujang Nasril, dan Kalimantan Timur yang dicurigai PSSI menggunaka pemain tidak sah saat kualifikasi.
Saat ini, pertandingan sepak bola PON dipimpin wasit dari Liga Super Indonesia, yang bernaung di bawah PSSI versi Komite Penyelemat Sepak Bola Indonesia (KPSI).
ARIE FIRDAUS