TEMPO.CO, Riau--Gedung tiga lantai itu memang belum selesai dibangun. Tapi jelas sudah berpenghuni. Itulah Wisma Atlet, salah satu akomodasi PON XVIII, yang berlokasi di kompleks Sport Center Rumbai, Riau.
Ketika Tempo masuk ke pelataran parkir, Senin 10 September 2012, jalan yang belum sepenuhnya beraspal menyambut. Kontur permukaan jalan itu terasa tak nyaman. Masih banyak timbunan tanah dan puing di sana-sini. Jika hujan, area itu sudah pasti becek berlumpur. Apalagi di sekitar bangunan masih berbentuk tanah yang baru selesai diuruk.
Untuk sampai ke area wisma, kendaraan juga harus terlebih dulu melintasi jalan dengan permukaan tanah. Ketika masuk ke bangunan, dua hal yang paling terasa adalah bau cat yang begitu menyengat serta tumpukan debu di lantai. Jejak langkah tampak berserakan, mengotori pemandangan.
Bagaimana tanggapan atlet dan ofisial yang terpaksa menghuni tempat itu? "Kalau bagi atlet, tempat seperti ini tidak layak. Atlet membutuhkan tempat istirahat yang nyaman," kata Merphin Butar Butar, pelatih wushu Riau.
Ia pun sangat kecewa terhadap kondisi wisma atlet yang sudah ia dan atlet wushu tempati sejak Ahad lalu itu. Saat pertama tiba, mereka pun sempat dihadapkan pada pengalaman buruk. Ketika itu, air sama sekali tak tersedia. "Kami pun terpaksa menahan buang air," katanya.
Baca Juga:
Sehari kemudian, air baru mengucur pelan. Tapi, menurut Merphin, kualitas airnya sangat jelek: warnanya tidak bening. Selain air, masih banyak kondisi yang mengecewakan di tempat itu. Wisma yang kotor dan berdebu terpaksa menjadi pemandangan sehari-hari. Selain itu, bau cat yang begitu menyengat menghilangkan kenyamanan.
Meski gedung itu berlantai tiga, baru dua lantai yang digunakan. "Lantai tiga belum boleh dimasuki, karena memang belum selesai," kata Wulan, petugas pendamping pengunjung yang mendatangi wisma. Dara berambut panjang itu menjadi satu di antara 20 petugas yang berjaga di wisma.
Wulan, yang masih berstatus mahasiswi ekonomi, mengatakan atlet yang menginap di wisma selama Pekan Olahraga Nasional XVIII Riau 2012 berlangsung disediakan makan gratis setiap pagi, siang, dan sore. Namun tidak ada fasilitas cuci pakaian di tempat itu.
Ketua Konsorsium Akomodasi Atlet PON Riau 2012, Ondy Sukmara, mengakui adanya permasalahan air di wisma atlet Rumbai. Tapi permasalahan tersebut sudah diselesaikan, dan para penghuni wisma kini sudah bisa mendapatkan air.
Soal bangunan yang belum selesai dan bau cat yang menyengat, Ondy mengatakan proses pengerjaannya memang masih membutuhkan waktu. Ia menjamin seluruh pekerja bangunan masih terus beraktivitas.
Ondy mengatakan wisma atlet di Rumbai menjadi satu-satunya wisma atlet di Riau. "Kalau wisma-wisma lain itu bukan wisma atlet, tapi wisma yang ditempati atlet," tutur dia.
Panitia menyediakan 107 penginapan bagi peserta PON. Terdiri atas 1 wisma atlet, 1 wisma pekerja, 5 rusunawa, dan 100 tempat lain berupa hotel dan wisma. Atlet masih bisa memakai fasilitas tersebut hingga tiga hari setelah PON resmi ditutup.
Sebelumnya, banyak Wisma Atlet yang disediakan itu banyak dikeluhkan peserta. Kontingen Yogyakarta, Lampung, Jawa Timur, Sumatera Selatan, dan Jawa Barat bahkan memutuskan memindahkan sebagian atletnya ke hotel dengan alasan kenyamanan. "Terkesan fasilitas pelayanan asal-asalan," kata Yeyen Rusyana, ofisial kontingen Jawa Barat.
MUHAMAD RIZKI
Berita lain:
Liputan Khusus PON Riau 2012
Pertama Kalinya, Atlet PON Dicoret karena Transfer
Tes Doping Atlet PON 2012 Numpang di Bangkok
Alasan Munir Pilih Garuda Indonesia
Munir dan Mobil Toyota Mark Putih Kesayangannya
God Bless Manggung untuk Jokowi
Golkar Diminta Tidak Tersandera Bisnis Bakrie
Artis Gaek Dukung Jokowi