Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ingin Bayi Tidur Nyenyak? Biarkan Dia Menangis

Editor

S Tri P Bud

image-gnews
Bayi dan ibunya tidur bareng.
Bayi dan ibunya tidur bareng.
Iklan

TEMPO.CO, Melbourne - Ide tidak menenangkan bayi yang menangis keras mungkin menakutkan bagi beberapa ibu. Tapi membiarkan bayi menangis untuk waktu yang singkat daripada segera menghibur mereka dianjurkan oleh beberapa ilmuwan. Mereka mengatakan bahwa baik bayi dan orang tua mereka akhirnya akan tidur lebih lama - dan menjauhkan keduanya dari stres.

Para peneliti Australia mengklaim bahwa ketimbang selalu mendatangi bayi yang menangis kencang, ibu dan ayah sebaiknya menahan diri. Teknik ini, yang disebut "mengendalikan tangis", menganjurkan orang tua menunggu hingga jangka waktu tertentu sebelum menenangkannya.

Rentang waktu itu awalnya pada malam pertama mungkin dua menit, meningkat sampai lima menit untuk kali kedua, sepuluh menit untuk kali ketiga dan seterusnya sampai bayi belajar untuk menyelesaikan "masalah" mereka sendiri.

Metode lain, adalah dengan cara yang disebut 'kemping', di mana ibu duduk di kamar anak sementara membiarkan sang bayi menenangkan diri sendiri untuk tidur kembali.

Meskipun kedengarannya barbar, para akademisi dari Universitas Melbourne telah menemukan bahwa pada akhirnya bayi dan orang tua akhirnya diuntungkan dengan proses ini. Penelitian menunjukkan, baik bayi dan orang tua mempunyai kualitas tidur yang lebih baik.

Para peneliti juga mengklaim bahwa meninggalkan bayi menangis untuk waktu yang singkat tidak ada kerusakan jangka panjang untuk kesehatan mental atau perilakunya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dan meskipun bukti lain menunjukkan bahwa bayi dibiarkan menangis menjadi stres, para ilmuwan mengatakan secara meyakinkan bahwa hal itu tidak akan menyebabkan  kerusakan jangka panjang.

Yang penting, bayi Anda setidaknya sudah berusia tujuh bulan, kata mereka. Sedang untuk bayi yang baru lahir, trik ini tidak dianjurkan.

Selain itu, membiarkan bayi menangis tidak berarti Anda menutup pintu kamar bayi dan membiarkannya menangis sepanjang malam. "Kami tidak merekomendasikan hal ini. Ini sangat menyedihkan," ujar salah satu peneliti, Dr Anna Price.

Penelitian, yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics, diikuti 326 bayi Australia dari usia tujuh bulan sampai enam tahun.

MAIL ONLINE | TRIP B

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Wanita paruh baya atau emak-emak tampak di video sedang terbawa emosi saat menonton televisi.
Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?


8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

3 April 2019

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.


Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

4 Februari 2019

Ilustrasi bayi. Pixabay.com
Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim


Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

24 Januari 2019

Ilustrasi ayah dan ibu mengobrol dengan balita. shutterstock.com
Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.


Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

15 November 2018

Bayi Gumoh. youtube.com
Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.


Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

11 November 2018

Anggota WET Indonesia memperagakan gerakan akuarobik menggunakan pelampung yang dinamakan noodle. TEMPO | Dwi Nur Santi
Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.


Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

6 November 2018

ilustrasi telinga bayi (pixabay.com)
Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi


Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

1 November 2018

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.


Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

19 Oktober 2018

Poppy Bunga usai melahirkan anak keduanya. (Seno/Tabloidbintang.com)
Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.


Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

17 Oktober 2018

ilustrasi susu (pixabay.com)
Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.