Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Serpihan Tusuk Gigi Sebabkan Luka Organ  

image-gnews
Tusuk gigi. wikipedia.orf
Tusuk gigi. wikipedia.orf
Iklan

TEMPO.CO, London - Bagi anda yang suka menggunakan tusuk gigi setelah makan sebaiknya berhati-hatilah. Maksud ingin membersihkan gigi dari sisa makanan, serpihan tusuk gigi yang sering tidak disadari termakan malah bisa merusak beberapa organ tubuh salah satunya hati.

Seorang perempuan di Inggris berumur 45 tahun harus menjalani operasi organ hati, setelah dalam tubuhnya ditemukan banyak serpihan tusuk gigi. Hasil tes darahnya menunjukkan bahwa enzim hati dalam tubuhnya berada di atas ambang normal.

Bahkan hasil USG mengungkapkan, dalam rongga hati perempuan itu terdapat luka selebar satu inchi dengan panjang hampir setengah hatinya. Akibat luka dan jumlah enzim yang tidak normal, perempuan ini harus dirawat secara intensif karena mengalami kegagalan organ multiple.

"Menelan benda asing bukan suatu masalah biasa," ujar salah satu praktisi kesehatan yang tergabung dalam penelitian British Medical Journal, tentang tusuk gigi, kepada Foxnews, Selasa 11 September 2012. Bahkan di Inggris, ditemukan ada 17 kasus yang mirip dengan kasus yang dialami oleh perempuan tersebut.

Dalam kasus - kasus itu disebutkan, serpihan tusuk gigi itu awalnya berada di dalam saluran pencernaan. Tapi kemudian ikut terbawa sampai ke organ hati. Padahal kasus menelan benda asing, menurut para peneliti BMJ hanya ditemukan pada kasus anak atau kelainan psikologis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam kebanyakan kasus, serpihan tusuk gigi yang tertelan keluar dari saluran pencernaan. Serpihan ini memiliki ujung tajam seperti jarum jahit atau tulang ikan. Bagian pertama dari usus kecil, yang disebut duodenum, adalah tempat dalam saluran cerna yang dapat membuat serpihan itu terbawa kemanapun.

Pasien yang menelan serpihan tusuk gigi atau benda asing cenderung tidak menyadari dan tidak mengalami gejala apapun. Gejala baru muncul setelah mereka melakukan pemeriksaan fisik. Bahkan parahnya, benda asing itu jarang yang terdeteksi dalam tes pencitraan.

"Cidera yang disebabkan oleh serpihan tusuk gigi sering dikaitkan dengan sifat morbiditas atau sifat mudah sakit pada tiap-tiap orang," tulis peneliti di dalam Jurnal yang diterbitkan pada Senin, 10 September 2012 itu.

CHETA NILAWATY | FOXNEWS | BRITISH MEDICAL JOURNAL

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

12 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.