Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Selundupkan Imigran, Oknum TNI Dapat Ratusan Juta  

image-gnews
Sebanyak 43 imigran (43 warga Afganistan dan 2 warga Sudan) ditahan di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Kantor Imigrasi Kelas I Malang. Tempo/Abdi Purnomo
Sebanyak 43 imigran (43 warga Afganistan dan 2 warga Sudan) ditahan di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Kantor Imigrasi Kelas I Malang. Tempo/Abdi Purnomo
Iklan

TEMPO.CO, Madiun - Lima oknum Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TN-AD) yang terlibat penyelundupan imigran menerima imbalan ratusan juta rupiah atas peran yang mereka jalankan. Selama 2010-2011, mereka terlibat penyelundupan ratusan imigran gelap asal Timur Tengah ke Australia melalui sejumlah pantai di Jawa Timur, seperti Situbondo, Tulungagung, dan Trenggalek.

Lima oknum TNI-AD itu adalah Sersan Dua Ilmun Abdul Said, Sersan Dua Kornelius Nama, Kopral Kepala Karyadi, Pembantu Letnan Satu Susiali, dan Sersan Kepala Khoirul Anam. Ilmun terakhir kali bertugas sebagai Bintara Pembina Desa (Babinsa) Komando Rayon Militer (Koramil) Sokobanah, Sampang. Sedangkan Kornelius adalah Babinsa Koramil Bluto, Sumenep. Adapun Karyadi, Susiali, dan Khoirul merupakan Babinsa Koramil Besuki, Tulungagung.

Ilmun dan Kornelius terlibat tujuh kali penyelundupan imigran selama 2010 melalui Situbondo dan 2011 melalui Tulungagung dan Trenggalek. Sedangkan Karyadi dan kawan-kawan terlibat tiga kali pengiriman, termasuk melalui Tulungagung dan Trenggalek tahun 2011.

“Dari tujuh kali pengiriman imigran, Ilmun dan Kornelius menerima imbalan antara Rp 10 juta hingga Rp 15 juta untuk sekali pengiriman,” kata Kepala Oditur Militer Madiun, Letnan Kolonel Upang Juwaeni, Rabu, 12 September 2012.

Menurut Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dan fakta persidangan di Pengadilan Militer Madiun, jika ditotal Ilmun dan Kornelius menerima upah setidaknya Rp 110 juta dari tujuh kali penyelundupan imigran.

Penyelundupan pertama, Mei 2010, di Pantai Pasir Putih, Situbondo, duo Babinsa ini menerima imbalan Rp 15 juta meskipun digagalkan kepolisian. Pada penyelundupan kedua dan ketiga tahun 2011 di Pantai Prigi, Trenggalek, keduanya menerima imbalan masing-masing Rp 10 juta. Penyelundupan keempat gagal saat rombongan imigran tertangkap di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, sebelum masuk Jawa Timur dan keduanya mengaku tidak menerima upah.

Penyelundupan kelima melalui Pantai Popoh, Tulungagung, 25 Nopember 2011, keduanya menerima upah masing-masing Rp 15 juta. Penyelundupan keenam melalui Pantai Klatak, Tulungagung, Desember 2011, keduanya menerima imbalan masing-masing Rp 15 juta. Penyelundupan terakhir atau ketujuh, 17 Desember 2011, juga lewat Pantai Popoh, keduanya menerima upah masing-masing Rp 15 juta. Dalam penyelundupan terakhir ini, kapal yang memuat 143 imigran tenggelam di perairan Prigi, Trenggalek, setelah berlabuh sepuluh jam dari Pantai Popoh.

Di lain pihak, tiga oknum TNI lain di bawah koordinasi Ilmun dan Kornelius terlibat tiga kali penyelundupan imigran. Namun, mereka menerima upah lebih besar dibanding Ilmun dan Kornelius. Dalam penyelundupuan kelima dan keenam, Karyadi dan kawan-kawan menerima upah masing-masing Rp 25 juta. Sedangkan pada penyelundupan terakhir, mereka menerima imbalan masing-masing Rp 30 juta. Jika ditotal, trio Babinsa ini menerima upah hingga Rp 240 juta.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Secara keseluruhan kelima oknum TNI-AD itu setidaknya menerima imbalan Rp 350 juta. “Uang itu ada yang saya bagikan langsung dan ada yang ditransfer melalui rekening bank,” ujar Ilmun dalam sidang Selasa, 11 September 2012.

Oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) Koramil Kedungwaru, Tulungagung, Budi Santoso, dan dua nelayan Pantai Popoh, Bambang Sugianto dan Nuryanto, juga menerima imbalan. Budi terlibat lima kali pengiriman dengan upah Rp 2 juta hingga Rp 15 juta untuk satu kali pengiriman.

Sedangkan Bambang dan Nuryanto mengaku terlibat dua kali pengiriman dengan imbalan Rp 14 juta untuk sewa kapal dan upah yang dibagikan ke sejumlah nelayan.

ISHOMUDDIN

Berita terpopuler lainnya:
Penyidikan Kasus Imigran Tak Sentuh Bos Besar

Polisi Cokok Pencopet Perempuan

Salat ''Selamat Tinggal'' Jamaah Syiah di Sampang 

Pembangunan Jalan Bawah Tanah Bikin Sumur Kering

Kekeringan Meluas, Warga NTT Konsumsi Air Kotor

Pernikahan Dini Dominasi Perceraian di Balikpapan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

18 Desember 2023

Sejumlah imigran etnis Rohingya beristirahat setelah terdampar di Blang Raya, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, Aceh, Minggu 10 Desember 2023. Sebanyak 180 orang imigran etnis Rohingya yang terdiri dari 53 orang laki-laki, 74 orang perempuan dan 53 orang anak-anak terdampar di pantai Desa Blang Raya. REUTERS/Stringer
Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

Keberadaan pengungsi Rohingya di Aceh mulai menambah masalah. Beberapa negara telah melakukan penolakan terhadap mereka.


Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

26 Oktober 2023

Wanita Afghanistan yang tinggal di Pakistan menunggu untuk didaftarkan saat pengumpulan bukti pendaftaran di kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) di Peshawar, Pakistan, 30 September 2021. REUTERS/Fayaz Aziz
Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

Keputusan itu diambil setelah warga Afghanistan diketahui terlibat dalam kejahatan, penyelundupan dan serangan terhadap pemerintah dan tentara.


Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

17 Agustus 2023

Petugas mengevakuasi jasad seorang warga, setelah kapal bermuatan ratusan imigran gelap pecah di Crotone, Italia, 28 Februari 2023. REUTERS/Remo Casilli
Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

Italia mencatat ada 89.158 imigran gelap yang tiba di Negara Pizza itu periode Januari sampai Juli 2023 atau naik dua kali lipat


PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

23 Juli 2023

Giorgia Meloni. REUTERS
PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

Giorgio Meloni berusaha membentuk aliansi luas negara-negara untuk mengatasi imigran gelap dan memerangi perdagangan manusia.


Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

1 April 2023

Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani (tengah) berbincang dengan salah satu Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal asal Malaysia setibanya di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis 4 Agustus 2022. Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) memulangkan 190 dari 3.200 PMI ilegal asal Malaysia dan selanjutnya dibawa ke Wisma Atlet untuk menjalani isolasi sebelum dipulangkan ke daerah asalnya. ANTARA FOTO/Fauzan
Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

Malaysia akan memulangkan 12.380 warga negara asing karena melanggar aturan keimigrasian tahun ini.


Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

6 Maret 2023

Foufana Abou, warga negara Pantai Gading yang tinggal di Tunisia dan ingin dipulangkan, menunggu bersama warga Pantai Gading lainnya di dekat kedutaan Pantai Gading di Tunis, Tunisia 27 Februari 2023. REUTERS/Jihed Abidellaoui
Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

Presiden Tunisia menolak tuduhan rasisme dan menunjukkan kemungkinan konsekuensi hukum bagi para pelaku serangan terhadap imigran ilegal.


PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

14 Desember 2022

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menghadiri acara Welcoming Dinner and Cultural Performance KTT G20 2022 di kawasan Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK), Badung, Bali, Selasa 15 November 2022. ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/Fikri Yusuf
PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

Inggris berencana menggarap undang-undang baru untuk mencegah imigran yang melintasi Selat Inggris untuk tinggal di negara itu.


46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat

28 Juni 2022

Warga berkumpul saat melihat lokasi ditemukannya puluhan orang tewas di dalam truk trailer di San Antonio, Texas, AS 27 Juni 2022.  REUTERS/Kaylee Greenlee Beal
46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat

Petugas menemukan "tumpukan mayat" 46 imigran gelap dan tidak ada tanda-tanda air di dalam truk, yang ditinggalkan di sebelah rel kereta api


46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

28 Juni 2022

Petugas kepolisian berjaga-jaga di lokasi ditemukannya puluhan orang tewas di dalam truk trailer di San Antonio, Texas, AS 27 Juni 2022. Sedikitnya 42 orang ditemukan tewas di dalam sebuah truk trailer pada Senin di San Antonio, Texas, Amerika Serikat.  REUTERS/Kaylee Greenlee Beal
46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

Kasus kematian 46 imigran gelap dalam kontainer di San Antonio, terungkap setelah seorang saksi men dengar ada suara teriakan minta tolong.


50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor

28 Januari 2022

Sejumlah TKI Ilegal yang dipulangkan dari Malaysia menunggu untuk menjalani pemeriksaan kesehatan setibanya di Terminal Penumpang Nusantara Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat 12 Juni 2020. Sebanyak 436 TKI Ilegal tersebut nantinya akan dipulangkan ke daerah asalnya di 22 provinsi. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor

Polisi Malaysia menangkap 50 orang imigran gelap asal Indonesia ketika mendarat di pesisir Bagan Pasir, Selangor.