TEMPO.CO, Jakarta - Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia melansir jaringan teroris kelompok Muhammad Thorik berjumlah sembilan orang. Sebanyak enam orang di antaranya, menurut keterangan Thorik kepada polisi, merupakan pelaku peledakan di Beji, Depok, dan tiga orang sisanya yang ditangkap di Bojong Gede.
"Kurang lebih enam orang di Beji, tapi perannya berbeda-beda," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat kepada wartawan di kantornya, Rabu, 12 September 2012. Menurut Boy, peran sentral ada pada Yusuf Rizaldi dan orang yang sedang dirawat di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, yakni Anwar alias Wahyu Ristanto.
Dari kesembilan orang tersebut, kata Boy, yang baru terungkap adalah Muhamad Thorik, Anwar alias Wahyu Ristanto, Arif, dan Yusuf Rizaldi. Yusuf Rizaldi, kata Boy, adalah salah satu dari dua orang yang sedang dicari oleh Kepolisian. Mengenai nama lainnya, polisi masih enggan membocorkan.
Terduga teroris Muhamad Thorik, dalam pengakuannya kepada polisi, berencana meledakkan bom bunuh diri di empat lokasi di Jakarta. Keempat lokasi itu adalah Markas Komando Brigadir Mobil di Depok, pos polisi di Jalan Salemba, kantor Detasemen Khusus 88 Antiteror, dan komunitas masyarakat Budha.
Thorik Cs, kata Boy, memang menjadikan aparat kepolisian sebagai target. Sedangkan penyerangan terhadap komunitas Budha, menurut Boy, karena rasa solidaritas kepada muslim Rohingya di Myanmar.
AYU PRIMA
Berita lain:
Berobat, Dahlan Iskan Tertahan di Singapura
Inilah Daftar 10 Universitas Terbaik di Dunia 2012
Kepergok Plesiran di Denmark, Anggota DPR ''Ngeles''
Afridi Dipaksa Makan Bak Anjing di Penjara
Negara Ini Menolak untuk Jualan Coca-Cola