TEMPO.CO, Padang - Empat warga Patamuan, Lambung Bukit, Kecamatan Pauh, Kota Padang, tertimbun longsor, Rabu sore, 12 September 2012. Dua di antaranya meninggal dunia dan dua orang masih dicari. Kedua korban meninggal adalah Najwa, 6 tahun, dan Jamaris (45). "Korban yang meninggal lagi dievakuasi," ujar Riko, Koodinator Sekretariat Bersama Pecinta Alam Padang, Kamis dinihari, 13 September 2012.
Sedangkan korban yang masih dicari belum diketahui identitasnya. Menurut Riko, lokasi kejadian di daerah perbukitan. Akses menuju lokasi pun tertimbun longsor sehingga menyulitkan proses evakuasi. "Menurut informasi warga yang kami terima, ada tujuh rumah yang tertimbun," ujarnya.
Koordinator Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat, Ade Edwar, mengatakan longsor diakibatkan curah hujan yang lebat sejak sore tadi. "Saat ini, 30 orang dari BPBD, TNI, dan Tim SAR melakukan evakuasi di lokasi," ujarnya.
Intensitas hujan yang tinggi, Ade menambahkan, juga menyebabkan meluapnya Sungai Batang Hari dan Batang Arao. Ini mengakibatkan banjir di beberapa kawasan. Di Banda Gadang, Kecamatan Gubung Pangulun, misalnya, digenangi banjir dengan tinggi air mencapai 2 meter.
Pantauan Tempo di Banda Gadang, puluhan rumah terendam banjir. Tim SAR melakukan evakuasi dengan menggunakan perahu karet. Menurut Ade, titik bencana kali ini sama dengan bencana pada 24 Juli 2012. "Penyebabnya pun sama, karena meluapnya hulu Sungai Barang Kuranji dan Barang Arao akibat hujan deras," ujarnya.
Sementara itu, di kawasan Batu Busuak, Kecamatan Pauh, luapan sungai juga merambat ke rumah-rumah penduduk. Wilayah Padang Besi, Simpang Gadut, juga tergenang air setinggi lutut orang dewasa. "Ini diakibatkan aliran gorong tepi Jalan Raya Padang-Indarung yang tidak dapat lagi menampung debit air yang tinggi," ujar Ade.
ANDRI EL FARUQI