Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mafia Imigran Gelap Lolos dari Persidangan  

image-gnews
Sebanyak 120 imigran gelap asal Iran, Irak dan Afganistan berkumpul di geladak kapal tangker HM Hermia yang sandar di Pelabuhan Indah Kiat, Merak, Banten, Senin (9/4). ANTARA/Asep Fathulrahman
Sebanyak 120 imigran gelap asal Iran, Irak dan Afganistan berkumpul di geladak kapal tangker HM Hermia yang sandar di Pelabuhan Indah Kiat, Merak, Banten, Senin (9/4). ANTARA/Asep Fathulrahman
Iklan

TEMPO.CO, Tulungagung - Pengadilan Negeri Tulungagung, Jawa Timur, tidak mampu mengungkapkan sindikat utama penyelundupan imigran gelap asal Timur Tengah yang akan diberangkatkan ke Australia melalui melalui Pantai Popoh, Tulungagung, pada Desember 2011 lalu.

Salah seorang anggota majelis hakim Pengadilan Negeri Tulungagung yang menangani perkara penyelundupan imigran, Irianto, mengatakan hingga kini pihaknya tidak bisa memeriksa Sayed Abbas yang diindikasikan sebagai otak penyelundupan imigran gelap. Upaya menghadirkan Sayed terkendala masalah birokrasi.

Menurut Irianto, keterlibatan Sayed Abbas dalam sindikat penyelundupan imigran gelap di Tulunagung sebenarnya tak terbantahkan. Bahkan, dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yang disusun Kepolisian Daerah Jawa Timur, nama Sayed ditetapkan sebagai terlapor. "Saat ini dia ditahan di LP Cipinang karena kasus penyelundupan imigran di Banten," kata Irianto, Kamis, 13 September 2012.

Upaya pemanggilan terhadap Sayed Abbas dalam perkara penyelundupan imigran di Tulungagung, kata Irianto, sebenarnya sudah dilakukan. Bahkan, Pengadilan Tulungagung sudah membuat perintah panggilan melalui kejaksaan. Surat dikirim melalui Bareskrim Mabes Polri selaku penanggung jawab Sayed karena statusnya sebagai tahanan polisi. "Namun, surat kami diabaikan," ujar Irianto.

Hal itu pula yang pada akhirnya membuat pengadilan hanya bisa menghukum orang-orang di lapangan yang bekerja untuk kepentingan sindikat Sayed Abbas. "Kami tak bisa mengintervensi Polri untuk menyerahkan Sayed," ucap Irianto.

Para terpidana itu adalah Bambang Sugianto, 40 tahun, dan Nurianto, 38 tahun, nelayan yang menyewakan kapal untuk mengangkt imigran gelap ke kapal Bah Manggis yang menunggu di tengah laut; Budi Santoso, 44 tahun, pegawai negeri sipil Koramil Kedungwaru, Tulungagung; serta dua dua anak buah kapal Buah Manggis, Ronald Messakh, 22 tahun, dan Rifan Sudirman, 17 tahun.

Bambang dan Nurianto divonis lima tahun penjara serta denda Rp 500 juta dalam persidangan di Pengadilan Negeri Tulungagung Rabu, 12 September 2012. Sedangkan Rifan sudah lebih dahulu diganjar hukuman dua tahun enam bulan. Adapun Budi dan Ronald rencananya akan divonis dalam sidang hari ini. Mereka dijerat Undang-Undang Nomor 6 tentang Imigrasi dan Pasal 55 KUHP tentang turut serta melakukan kejahatan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jaksa penuntut umum, Dody Wicaksono, memiliki alasan lain soal lepasnya Sayed Abbas. Menurut Dody, berdasarkan berkas BAP yang diterima Kejaksaan Negeri Tulungagung dari pihak kepolisian, nama Sayed Abbas bukan termasuk orang yang harus diperiksa dalam kasus penyelundupan imigran gelap di Tulungagung.

Dody juga beralasan bahwa terdakwa yang diperiksa dalam persidangan di Pengadilan Negeri Tulungagung adalah kaki tangan di lapangan yang terlibat langsung penyelundupan. "Kami tak akan keluar dari berkas," tuturnya.

Sikap jaksa dan majelis hakim yang tidak mampu menjerat Sayed Abbas disesalkan penasehat hukum terdakwa, Sunarno Edi Wibowo. Sunarno bahkan menduga pengadilan, kejaksaan, dan kepolisian bersekongkol untuk melindungi jaringan Sayed Abbas di level atas. "Kemungkinan juga ada pejabat kepolisian, bahkan juga imigrasi yang terlibat," katanya.

Sunarno sudah mengajukan upaya banding terhadap vonis bagi Bambang dan Nurianto. Sunarno berharap majelis hakim tingkat banding di Pengadilan Tinggi Jawa Timur bersedia membongkar jaringan yang dipimpin Sayed Abbas.

HARI TRI WASONO

Berita Terpopuler:
Hartati Murdaya Tak Takut Walau Ditembak Mati

Tewas Gara-gara Perbesar Penis dengan Silikon

Alasan Indonesia Terpilih Tuan Rumah Miss World

Meriah Halal Bihalal Jokowi di Kelapa Gading

KONI Minta PSSI Djohar Jangan Seperti Anak-anak

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

18 Desember 2023

Sejumlah imigran etnis Rohingya beristirahat setelah terdampar di Blang Raya, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, Aceh, Minggu 10 Desember 2023. Sebanyak 180 orang imigran etnis Rohingya yang terdiri dari 53 orang laki-laki, 74 orang perempuan dan 53 orang anak-anak terdampar di pantai Desa Blang Raya. REUTERS/Stringer
Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

Keberadaan pengungsi Rohingya di Aceh mulai menambah masalah. Beberapa negara telah melakukan penolakan terhadap mereka.


Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

26 Oktober 2023

Wanita Afghanistan yang tinggal di Pakistan menunggu untuk didaftarkan saat pengumpulan bukti pendaftaran di kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) di Peshawar, Pakistan, 30 September 2021. REUTERS/Fayaz Aziz
Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

Keputusan itu diambil setelah warga Afghanistan diketahui terlibat dalam kejahatan, penyelundupan dan serangan terhadap pemerintah dan tentara.


Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

17 Agustus 2023

Petugas mengevakuasi jasad seorang warga, setelah kapal bermuatan ratusan imigran gelap pecah di Crotone, Italia, 28 Februari 2023. REUTERS/Remo Casilli
Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

Italia mencatat ada 89.158 imigran gelap yang tiba di Negara Pizza itu periode Januari sampai Juli 2023 atau naik dua kali lipat


PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

23 Juli 2023

Giorgia Meloni. REUTERS
PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

Giorgio Meloni berusaha membentuk aliansi luas negara-negara untuk mengatasi imigran gelap dan memerangi perdagangan manusia.


Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

1 April 2023

Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani (tengah) berbincang dengan salah satu Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal asal Malaysia setibanya di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis 4 Agustus 2022. Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) memulangkan 190 dari 3.200 PMI ilegal asal Malaysia dan selanjutnya dibawa ke Wisma Atlet untuk menjalani isolasi sebelum dipulangkan ke daerah asalnya. ANTARA FOTO/Fauzan
Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

Malaysia akan memulangkan 12.380 warga negara asing karena melanggar aturan keimigrasian tahun ini.


Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

6 Maret 2023

Foufana Abou, warga negara Pantai Gading yang tinggal di Tunisia dan ingin dipulangkan, menunggu bersama warga Pantai Gading lainnya di dekat kedutaan Pantai Gading di Tunis, Tunisia 27 Februari 2023. REUTERS/Jihed Abidellaoui
Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

Presiden Tunisia menolak tuduhan rasisme dan menunjukkan kemungkinan konsekuensi hukum bagi para pelaku serangan terhadap imigran ilegal.


PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

14 Desember 2022

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menghadiri acara Welcoming Dinner and Cultural Performance KTT G20 2022 di kawasan Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK), Badung, Bali, Selasa 15 November 2022. ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/Fikri Yusuf
PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

Inggris berencana menggarap undang-undang baru untuk mencegah imigran yang melintasi Selat Inggris untuk tinggal di negara itu.


46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat

28 Juni 2022

Warga berkumpul saat melihat lokasi ditemukannya puluhan orang tewas di dalam truk trailer di San Antonio, Texas, AS 27 Juni 2022.  REUTERS/Kaylee Greenlee Beal
46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat

Petugas menemukan "tumpukan mayat" 46 imigran gelap dan tidak ada tanda-tanda air di dalam truk, yang ditinggalkan di sebelah rel kereta api


46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

28 Juni 2022

Petugas kepolisian berjaga-jaga di lokasi ditemukannya puluhan orang tewas di dalam truk trailer di San Antonio, Texas, AS 27 Juni 2022. Sedikitnya 42 orang ditemukan tewas di dalam sebuah truk trailer pada Senin di San Antonio, Texas, Amerika Serikat.  REUTERS/Kaylee Greenlee Beal
46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

Kasus kematian 46 imigran gelap dalam kontainer di San Antonio, terungkap setelah seorang saksi men dengar ada suara teriakan minta tolong.


50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor

28 Januari 2022

Sejumlah TKI Ilegal yang dipulangkan dari Malaysia menunggu untuk menjalani pemeriksaan kesehatan setibanya di Terminal Penumpang Nusantara Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat 12 Juni 2020. Sebanyak 436 TKI Ilegal tersebut nantinya akan dipulangkan ke daerah asalnya di 22 provinsi. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor

Polisi Malaysia menangkap 50 orang imigran gelap asal Indonesia ketika mendarat di pesisir Bagan Pasir, Selangor.