TEMPO.CO, Jakarta -Hari pertama bekerja setelah dirawat di Singapura, Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, masih lemas. "Saya sudah agak baikan," ujarnya dengan suara pelan, Kamis, 13 September 2012.
Tidak selincah biasanya, langkah Bos Kelompok Media Jawa Pos itu gontai. Ia tampak memegang selembar jaket. "Ada sidang kabinet, saya mau ke Istana," katanya.
Ia tidak banyak berbicara. "Yang pasti berat badan saya turun," katanya. Staf pribadinya, Abdul Azis pun tampak membawa obat-obatan yang harus diminum Dahlan.
Rabu 12 September, sekitar pukul 12.00, Dahlan tiba di Jakarta, setelah dirawat di Singapore General Hospital, sejak Ahad lalu (Baca: Dahlan Iskan Sempat Diinfus di Bandara). Setiba di kediamannya di Apartemen SCBD, Senayan, ia mengaku langsung tidur. (Baca:Dahlan Iskan Tiba di Jakarta Hari Ini)
Saat hendak dibawa ke Singapura, Dahlan sempat menolak. Namun karena alasan menghargai saran teman-temannya itu, ia pun bersedia.
Menurut Azis, ketika dirawat, Dahlan lebih suka diskusi ketimbang beristirahat. "Beliau hanya kembali ke ruang perawatan kalau mau minum obat, atau kalau ada kunjungan beberapa sahabat, biar terkesan sakit," ujarnya.
Menurunnya kondisi Dahlan sebenarnya sudah berlangsung sejak kepulangannya dari umroh, serta kunjungan ke sejumlah negara Timur Tengah, seperti Palestina, Yordania, dan Irak pada Ramadhan hingga Idul Fitri lalu. Saat itu penyakit yang dikeluhkannya adalah flu dan batuk.
Hingga Sabtu pekan lalu, kondisinya pun tidak kunjung membaik. Bahkan setibanya dari Semarang pun, pada hari tersebut, ia sempat diinfus di klinik Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.
SATWIKA MOVEMENTI
Bisnis Lainnya
Saham Facebook Melonjak 7,7 Persen
Pemerintah Minta Kewenangan Tentukan Harga BBM
Investor Gamang, Wall Street Ditutup Datar
Antisipasi Persaingan, Merpati Bisnis Kargo
''Pembangunan Infrastruktur Jangan Menunggu Pemilu''