Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Indonesia Diminta Waspada Jebakan Kelas Menengah  

Editor

Zed abidien

image-gnews
Suasana  sebuah pusat perbelanjaan yang masih relatif sepi pengunjung di Jakarta Selatan, Selasa (21/8). ANTARA/M Agung Rajasa
Suasana sebuah pusat perbelanjaan yang masih relatif sepi pengunjung di Jakarta Selatan, Selasa (21/8). ANTARA/M Agung Rajasa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Ekonom Bank Mandiri Destry Rahayu meminta pemerintah tidak terlalu terlena dengan pertumbuhan masyarakat kelas menengah saat ini. Berdasarkan pengalaman negara lain, pertumbuhan kelas menengah ini dikhawatirkan malah bisa menjadi jebakan bagi negara tersebut.

"Negara itu nantinya sulit tumbuh ke tingkat berikutnya, jadi hanya bisa sampai kelas menengah," ujar Destry ketika menyampaikan paparan Outlook Makro Ekonomi di Jakarta, Kamis, 13 September 2012.

Ia mencontohkan Filipina, yang telah berstatus negara kelas menengah sejak tahun 80-an. Perkembangan tingkat masyarakat yang cukup signifikan inilah yang membuat Asian Development Bank menempatkan kantor pusatnya di sana. Tetapi, jika dilihat keadaannya saat ini, kondisi Indonesia malah lebih baik ketimbang Filipina.

Hal ini dikarenakan pertumbuhan ekonomi di Filipina saat itu tidak disertai usaha lain seperti inovasi, pengembangan teknologi, serta peningkatan pendidikan masyarakatnya. Indonesia saat ini bersituasi kurang lebih sama seperti Filipina. Jika pemerintah tidak mengupayakan hal-hal tersebut, bukan tidak mungkin Indonesia akan terjebak di kelas menengah saja.

Ciri-cirinya, menurutnya, sudah terlihat dengan posisi kualitas Sumber Daya Manusia yang masih relatif rendah dibanding negara ASEAN lainnya. Berdasar data UNDP, Indonesia saat ini masih berada di peringkat 108 jauh di bawah Malaysia yang berada di peringkat 57.

Belum lagi jika dilihat dari proporsi pekerja lulusan universitas terhadap total pekerja. Berdasar data ILO, baru sebanyak 7 persen total pekerja yang merupakan lulusan universitas. Lebih rendah dibanding Thailand yang sebanyak 17 persen, bahkan Filipina yang sebanyak 29 persen.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tetapi, ada juga contoh negara yang berhasil mengatasi jebakan kelas menengah yaitu Korea Selatan. Menurutnya, tahun 80-an Korea Selatan posisinya sama dengan Filipina. Namun, negara tersebut melakukan inovasi dan pengembangan teknologi besar-besaran hingga bisa menjadi negara dengan masyarakat berpendapatan tinggi saat ini.

Ia menekankan, pemerintah harus lepas dari jebakan ini dengan memperbaiki tiga hal yang masih menjadi kekurangan, yakni menggenjot pasar tenaga kerja untuk menghasilkan sumber daya berkualitas, pengembangan teknologi agar semakin banyak industri bernilai tambah, "Dan terakhir adalah infrastruktur harus terus dibangun," kata dia.

GUSTIDHA BUDIARTIE


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Syarat Rasio Pajak Naik, Jaga Stabilitas Ekonomi

5 hari lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu perdana dengan wakil presidennya Gibran Rakabuming Raka hari ini, Jumat 22 Maret 2024. Dok Tim Prabowo
Syarat Rasio Pajak Naik, Jaga Stabilitas Ekonomi

Rasio pajak bisa naik jika stabilitas ekonomi terjaga. Sebab penyumbang penerimaan terbesar masih pajak badan dari dunia usaha.


Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

6 hari lalu

Ilustrasi lowongan kerja. Tempo/M Taufan Rengganis
Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

Pertumbuhan ekonomi RI tidak diikuti penyerapan kerja yang optimal.


Deretan Janji Prabowo jika Terpilih jadi Presiden RI, dari Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Hingga Swasembada Pangan

7 hari lalu

Deretan Janji Prabowo jika Terpilih jadi Presiden RI, dari Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Hingga Swasembada Pangan

Ada banyak program yang Prabowo dan Gibran janjikan jika mendapat mandat untuk menjadi Presiden dan Wapres RI. Simak sejumlah janji saat kampanye itu.


Bos BRI Beberkan Dampak Resesi di Jepang dan Inggris ke Indonesia

9 hari lalu

Direktur Utama BRI Sunarso yang dinobatkan sebagai Pemimpin /CEO Terpopuler di Media Sosial 2022, untuk kategori BUMN Tbk.
Bos BRI Beberkan Dampak Resesi di Jepang dan Inggris ke Indonesia

Dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR hari ini, Dirut BRI Sunarso membeberkan dampak resesi di Jepang dan Inggris ke perekonomian Indonesia.


PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Pertumbuhan Ekonomi Turun karena Orang Tahan Konsumsi

9 hari lalu

Porter mengangkut sekarung pakaian di pusat perbelanjaan Tanah Abang, Jakarta, Kamis 14 Maret 2024.  Hal tersebut sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang No. 7//2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP).  TEMPO/Tony Hartawan
PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Pertumbuhan Ekonomi Turun karena Orang Tahan Konsumsi

Indef membeberkan dampak kenaikan pajak pertabambahan nilai atau PPN menjadi 12 persen.


Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

9 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait pemberian tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13 untuk aparatur sipil negara (ASN) di Jakarta, Jumat 15 Maret 2024. Pemerintah menganggarkan  sebesar Rp48,7 triliun untuk pembayaran THR dan Rp50,8 triliun untuk gaji ke-13 ASN pada 2024 atau total tersebut naik Rp18 triliun dibandingkan anggaran pada 2023. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

Sri Mulyani masih yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap bisa mencapai 5,2 persen pada tahun ini.


Sri Mulyani Masih Optimistis Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen

9 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati beserta jajarannya menyampaikan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Keuangan Tahun Anggaran 2024 di Komisi XI DPR, Senin, 4 September 2023. Sumber: IG @smindrawati
Sri Mulyani Masih Optimistis Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen

Menkeu Sri Mulyani Indrawati masih optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 mampu menyentuh 5,2 persen.


THR dan Gaji ke-13 ASN Dibayar Penuh, Kemenkeu Yakin Pertumbuhan Ekonomi Tembus 5,2 Persen

12 hari lalu

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (BKF Kemenkeu) Febrio Kacaribu saat ditemui di Plataran, Senayan, Jakarta Pusat pada Selasa, 24 Oktober 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari
THR dan Gaji ke-13 ASN Dibayar Penuh, Kemenkeu Yakin Pertumbuhan Ekonomi Tembus 5,2 Persen

Kemenkeu yakin pembayaran THR dan gaji ke-13 100 persen dapat memperkuat konsumsi dan menjamin transformasi ekonomi terus berlanjut.


Tito Karnavian Ingin Jakarta jadi Seperti New York hingga Sydney, Ekonom Ingatkan Risiko Didominasi Oligarki Bisnis

14 hari lalu

Gedung perkantoran di kawasan Kuningan, Jakarta, Jumat 5 Mei 2023. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, perekonomian pada tiga bulan pertama tahun ini tumbuh 5,03% secara tahunan (yoy). Tempo/Tony Hartawan
Tito Karnavian Ingin Jakarta jadi Seperti New York hingga Sydney, Ekonom Ingatkan Risiko Didominasi Oligarki Bisnis

Ekonom Indef Didin S. Damanhuri mengkritisi wacana pemerintah untuk menjadikan Jakarta sebagai kota bisnis kelas dunia.. Begini penjelasannya.


Sandiaga Uno Beberkan Tiga Sub Sektor Ekonomi Kreatif yang Berkontribusi Besar di IKN, Apa Saja?

14 hari lalu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno ketika ditemui di kantornya pada Senin, 11 Desember 2023. TEMPO/Riri Rahayu
Sandiaga Uno Beberkan Tiga Sub Sektor Ekonomi Kreatif yang Berkontribusi Besar di IKN, Apa Saja?

Sandiaga Uno menyebutkan dari 17 sub sektor ekonomi kreatif di IKN, sebanyak tiga subsektor yang berkontribusi paling besar. Apa saja?