TEMPO.CO , Padang: Sebanyak 43 warga Sri Lanka yang terdampar di Perairan Barat Sikakap, Kecamatan Pagai Selatan, Kabupaten Mentawai, Agustus lalu, dikirim ke Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Pekanbaru Riau, Kamis, 13 September 2012. Pada Rabu sore, mereka diangkut dari Kabupaten Mentawai menuju Kota Padang, dengan menggunakan Kapal Ambu-Ambu.
"Kita berkoordinasi dengan pihak kepolisian yang menemukan mereka di perairan Mentawai. Kita bawa ke Padang untuk dilanjutkan menuju Pekanbaru," ujar Kepala Bidang Humas Imigrasi Padang, Sapto Handoyo, kepada Tempo, Kamis siang, 13 September 2012.
Menurut Sapto, Imigrasi Padang hanya memfasilitasi mereka untuk diproses di Pekanbaru. "Mereka yang terdiri dari 4 perempuan dan 39 laki-laki ini, hanya kita amankan. Setelah terdampar karena kapal rusak di perairan Mentawai," ujarnya.
Seorang imigran asal Sri Lanka ini, Mr Umar, mengatakan mereka hendak menuju Australia untuk meminta perlindungan. "Warga pencari suaka ini merasa tidak aman tinggal di Sri Lanka. Makanya mereka mencari perlindungan," ujar Sapto.
Kata Sapto, masih ada 53 imigran lagi yang berada di Kabupaten Mentawai. "Kita masih membujuk mereka untuk dibawa ke Pekanbaru," ujarnya.
Sebelumnya, sebanyak 96 warga Sri Langka ditemukan terapung di Samudera Hindia bagian barat Pagai Selatan. Kapal yang ditumpangi rusak dan mereka kehabisan bekal di tengah laut. Lalu, ditemukan lagi 53 warga Sri Lanka.
Mereka mengaku terapung selama sembilan hari setelah 27 hari berangkat dari Sri Lanka. Polisi menangkap mereka, dalam keadaan lemas.
ANDRI EL FARUQI
Berita lain:
KONI Minta PSSI Djohar Jangan Seperti Anak-anak
Basis RIM di Indonesia Melemah Tergerus Android
Cara Benar Pasang Kondom
Baasyir Kirimi SBY Buku ''Demokrasi Bisikan Setan''
Curhat Hartati Murdaya Usai Jadi Tahanan KPK
