Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rumah Thorik Digeledah Gegana

image-gnews
Sejumlah petugas dari Gegana Brimob mulai menginvestigasi tempat kejadian perkara ledakan bom di sebuah yayasan yatim piatu, Beji, Depok, Minggu (9/9) dinihari. TEMPO/Gunawan Wicaksono
Sejumlah petugas dari Gegana Brimob mulai menginvestigasi tempat kejadian perkara ledakan bom di sebuah yayasan yatim piatu, Beji, Depok, Minggu (9/9) dinihari. TEMPO/Gunawan Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Satuan I Gegana Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia sore ini, Jumat, 14 September 2012, menggeledah rumah terduga teroris Muhammad Thorik di Jalan Terate 7 RT 02 RW 04, Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat. Delapan personel Gegana itu datang sekitar 17.20 WIB.

Menurut salah seorang tim Gegana, penggeledahan tersebut untuk mencari bom yang diduga masih ada di dalam rumah. "Kami mendapat informasi ini dari Densus, kemungkinan besar dari infonya dari Thorik," katanya.

Saat datang, mereka langsung membuka papan yang digunakan untuk menutup pintu rumah Thorik. Lima personel tim Gegana tersebut masuk ke dalam rumah untuk melakukan penggeledahan, sementara satu orang lainnya bertugas di luar untuk berjaga sambil memegang senjata laras panjang. Sedangkan dua orang lainnya masih menunggu di mobil untuk bersiap menjinakkan bom jika ditemukan bom aktif.

Selain dari Gegana, juga terlihat empat orang polisi berseragam dan beberapa petugas yang tak berseragam, termasuk Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Tambora Ajun Komisaris Johari Bule.

Muhammad Thorik diduga sebagai salah seorang teroris setelah warga menemukan bahan peledak di rumahnya yang dihuni bersama orang tuanya pada Rabu, 5 September lalu. Thorik sempat kabur setelah penemuan bahan-bahan berbahaya tersebut. Sedangkan ibunya, Iyot; dan istrinya, Sri Haryanti; dan anaknya Gabril dibawa polisi. Namun Ahad 9 September kemarin, Thorik menyerahkan diri ke Pos Pol Jembatan Besi, Tambora. Thorik saat ini ditahan di Mako Brimob.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Thorik diduga terlibat dalam jaringan teroris yang beranggotakan sembilan orang. Mereka adalah Thorik, Anwar alias Wahyu Ristanto, Yusuf Rizaldi, Anton, Jodi, Sofyan, Bram, Arif alias Syarif, dan Wan. Anwar meninggal pada Rabu 12 September kemarin akibat luka bakar yang dideritanya. Dia terkena ledakan yang terjadi di sebuah rumah, di Jalan Nusantara, Beji, Depok, Jawa Barat, Sabtu pekan lalu.

NUR ALFIYAH

Berita lain:
Aktris Film Anti-Islam Innocence of Muslims Trauma

Pidatonya Disorakin, Ahok Cuek

Motif di Balik Film Anti-Islam Innocence of Muslim

Innocence of Muslims Didanai 100 Donatur Yahudi?

Otak Pembuat Film Anti-Islam Sering Dipenjara


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Film 13 Bom di Jakarta Terinspirasi Peristiwa Bom Tangerang 2015, Begini Kejadiannya

16 Desember 2023

13 Bom di Jakarta. Foto: Visinema Pictures
Film 13 Bom di Jakarta Terinspirasi Peristiwa Bom Tangerang 2015, Begini Kejadiannya

Angga Dwimas Sasongko, sutradara film 13 Bom di Jakarta, mengaku terinspirasi dari tragedi pengeboman di Tangerang 2015. Bagaimana kejadiannya?


Ini 4 Rencana Pengeboman Leopard di Mal Alam Sutera  

1 November 2015

Tersangka pemboman di Mal Alam Sutera, Tangerang, Banten, Leopard Wisnu kumara, diperlihaatkan saat rilis di Polda Metro Jaya, 29 Oktober 2015. Dalam rilis ini ditunjukan pelaku pengeboman, barang bukti, dan motif pelaku yakni pemerasan. TEMPO/ M IQBAL ICHSAN
Ini 4 Rencana Pengeboman Leopard di Mal Alam Sutera  

Bom rakitan pertama dan ketiga tidak meledak. Tujuannya untuk memeras pengelola mal.


Pengakuan Lengkap Leopard, Empat Kali Ngebom Mal Alam Sutera

30 Oktober 2015

Tersangka pemboman di Mal Alam Sutera, Tangerang, Banten, Leopard Wisnu kumara, diperlihaatkan saat rilis di Polda Metro Jaya, 29 Oktober 2015. Dalam rilis ini ditunjukan pelaku pengeboman, barang bukti, dan motif pelaku yakni pemerasan. TEMPO/ M IQBAL ICHSAN
Pengakuan Lengkap Leopard, Empat Kali Ngebom Mal Alam Sutera

Di hadapan Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris
Besar Polisi Khrisna Murti, pelaku pengebom Mal Alam Sutera
mengakui perbuatannya.


Pengebom Mal Alam Sutera Tangerang Terinspirasi ISIS

30 Oktober 2015

Petugas menunjukkan seorang tersangka pemboman di Mal Alam Sutera, Tangerang, Banten, Leopard Wisnu kumara, di Polda Metro Jaya, 29 Oktober 2015. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
Pengebom Mal Alam Sutera Tangerang Terinspirasi ISIS

Dia mencoba merakit bom setelah mempelajari bom ITC Depok.


Stres Istri Minta Mobil, Leopard Ledakkan Mal Alam Sutera

30 Oktober 2015

Tersangka pemboman di Mal Alam Sutera, Tangerang, Banten, Leopard Wisnu kumara, diperlihaatkan saat rilis di Polda Metro Jaya, 29 Oktober 2015. Dalam rilis ini ditunjukan pelaku pengeboman, barang bukti, dan motif pelaku yakni pemerasan. TEMPO/ M IQBAL ICHSAN
Stres Istri Minta Mobil, Leopard Ledakkan Mal Alam Sutera

Leopard mengebom Mal Alam Sutera karena terlilit utang Rp 20
juta dan pelbagai cicilan.


Penyebab Leopard Nekad Mengebom Mal Alam Sutera

30 Oktober 2015

Petugas menunjukkan seorang tersangka pemboman di Mal Alam Sutera, Tangerang, Banten, Leopard Wisnu kumara, di Polda Metro Jaya, 29 Oktober 2015. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
Penyebab Leopard Nekad Mengebom Mal Alam Sutera

Leopard sengaja menebar teror dan membuat pihak pengeloa mal
tersebut resah.


Kerap Dapat Teror Bom, Izin Mal Alam Sutera Terancam Dicabut

30 Oktober 2015

Tersangka pemboman di Mal Alam Sutera, Tangerang, Banten, Leopard Wisnu kumara, diperlihaatkan saat rilis di Polda Metro Jaya, 29 Oktober 2015. Dalam rilis ini ditunjukan pelaku pengeboman, barang bukti, dan motif pelaku yakni pemerasan. TEMPO/ M IQBAL ICHSAN
Kerap Dapat Teror Bom, Izin Mal Alam Sutera Terancam Dicabut

Leopard merupakan ahli IT yang bekerja di Synergi Building, satu gedung dengan pengembang Alam Sutera.


Rumah Pengebom Mal Alam Sutera Masih Dijaga Ketat  

29 Oktober 2015

Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian menyaksikan hasil rekaman cctv terkait pengungkapan kasus bom yang meledak di Mal Alam Sutera, Tangerang, Banten, kemarin di Polda Metro Jaya, Jakarta, 29 Oktober 2015. Polisi berhasil menangkap tersangka Leopard dan berbagai barang bukti rakitan bom hasil penggeledahan di rumah tersangka. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
Rumah Pengebom Mal Alam Sutera Masih Dijaga Ketat  

Polisi masih menjaga rumah Leo, tersangka pengebom di Mal
Alam Sutera.


Polisi Sebut Pengeboman Mal Alam Sutera Bermotif Pemerasan  

29 Oktober 2015

Petugas kepolisian menyisir tempat kejadian perkara ledakan bom di mall Alam Sutera, Tangerang, Banten, 28 Oktober 2015. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Polisi Sebut Pengeboman Mal Alam Sutera Bermotif Pemerasan  

Apa sebenarnya motif Leopard Wisnu Kumala, tersangka
pengeboman Mal Alam Sutera, melancarkan terornya?


Bom Mal Alam Sutera, Pelaku Belajar Rakit Bom dari Internet  

29 Oktober 2015

Petugas kepolisian membawa kotak usai menyisir tempat kejadian perkara ledakan bom di mall Alam Sutera, Tangerang, Banten, 28 Oktober 2015. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Bom Mal Alam Sutera, Pelaku Belajar Rakit Bom dari Internet  

Tersangka peledakan bom di Mal Alam Sutera mengaku belajar



merakit bom secara otodidak lewat Internet.