TEMPO.CO, Jakarta - Semakin tinggi jabatan, bertambah pula tekanan pekerjaan. Efeknya, Anda bakal lebih mudah mengalami serangan jantung. Bahkan penelitian menemukan para bos berpeluang terkena serangan jantung lebih tinggi hingga 23 persen ketimbang anak buah mereka.
"Karena si bos memiliki tingkat stres lebih besar daripada bawahannya," tulis DailyMail, Kamis, 13 September 2012.
Dalam penelitian ini, ilmuwan menguji 200 ribu pekerja dari pelbagai jenis profesi. Mulai dari pegawai negeri sipil hingga buruh pabrik. Hasilnya, ketegangan pekerjaan memberikan pengaruh kecil pada emosi pekerja. Namun, secara konsisten, stres itu menimbulkan penyakit jantung koroner yang dimulai dengan serangan jantung.
Menurut Mika Kivimaki, pemimpin penelitian di University College London, penyelidikan dilakukan dengan mengumpulkan 13 studi dari Inggris, Belgia, Denmark, Finlandia, Prancis, Belanda, dan Swedia. "Dengan rentang tahun dari 1985 hingga 2006," kata Kivimaki.
Untuk para responden, Kivimaki memberikan sejumlah kuesioner soal pekerjaan mereka, beban kerja, tenggat waktu, serta kebebasan dalam mengambil keputusan. Dan mereka yang mengisinya tak memiliki sejarah penyakit jantung.
Hasilnya, mereka yang memiliki stres tinggi pada pekerjaannya berpeluang 23 persen menderita serangan jantung. Sedangkan pekerja yang memiliki jam kerja panjang, lebih dari delapan jam sehari, kemungkinan terserang sakit jantung hingga 60 persen.
"Dampak stres pada sakit jantung tak sebesar rokok atau kurang berolahraga," kata Kivimaki. "Meski begitu, stres menjadi penentu utama pada serangan jantung di kalangan pekerja."
CORNILA DESYANA
Gaya! Terpopuler
Langkah Pertama Jika Ada Korban Over Dosis Narkoba
Donna Agnesia Tak Mau Cantik Instan
Gaya si Pengayun Raket
Serpihan Tusuk Gigi Sebabkan Luka Organ
Arti Bermain Bagi Anak-anak