TEMPO.CO, Kediri - Pemerintah menilai penolakan rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi beberapa waktu lalu telah menyebabkan kuota BBM bersubsidi menipis.
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, kuota yang ada tahun ini sebanyak 40 juta kiloliter didasarkan pada asumsi ada kenaikan harga BBM bersubsidi.
"Rupanya usulan tersebut tidak terealisasi sehingga pengaturan dan pengendalian programnya tidak tercapai," kata Hatta saat mengunjungi pabrik PT Gudang Garam Tbk, Sabtu, 15 September 2012.
Hatta mengatakan, karena itu, pemerintah berencana mengusulkan penambahan kuota BBM bersubsidi untuk menutup pasokan yang mulai menipis. Besaran yang akan diusulkan pemerintah rencananya antara 3 hingga 4 juta kiloliter.
Ia menyerahkan skema penambahan kuota ini kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral untuk dibahas bersama Komisi Energi Dewan Perwakilan Rakyat.
"Saat ini pasokannya memang sudah kurang, jadi harus dibahas skemanya," ujar Hatta.
Ia berujar, setelah mendapat persetujuan Dewan, nanti pemerintah akan secara ketat mengawasi penggunaannya. Termasuk penyalahgunaan BBM bersubsidi yang biasa terjadi di kawasan tambang atau pelabuhan.
"Termasuk jika ada penyelundupan maka harus ditindak oleh aparat," ujar Hatta.
SYAILENDRA