TEMPO.CO , Jakarta:Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) berencana akan menggelar pertemuan dengan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) seusai pagelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) di Riau. "Mungkin pertemuan seusai PON," kata Sekretaris Jenderal KONI Pusat, Hamidy, Jumat, 14 September 2012. "Secepatnya didiskusikan untuk mencari solusi terbaik. Semoga semua bisa menerima."
Hamidy enggan merinci pokok pembahasan yang akan dibawa ke pertemuan tersebut. Namun, salah satu pembahasan adalah persoalan sepak bola di PON. "Panitia Besar kan sudah dibentuk pemerintah sejak enam tahun lalu," kata dia. "Lalu kemudian ada konflik internal PSSI Pusat yang terbawa ke daerah. Jelas ada intrik, tapi harus ada kedewasaan dari semua pihak."
Kedewasan itu dinilai Hamidy dibutuhkan agar semangat kebersamaan PON tidak hilang. "PON kan acara nasional dan PSSI harus menjaga kebersamaan, jadi pelaksanaan PON bisa sukses. PON kan ada 33 daerah, jadi kita harus menjaga semua," kata Hamidy.
Hamidy enggan menanggapi pernyataan PSSI yang menilai KONI tidak tercantum dalam Undang-undang Olahraga Nasional. Termasuk ancaman PSSI yang ingin keluar dari keanggotan KONI. Menurut dia, ancaman tersebut hanya emosional.
"Nanti akan dikoordinasikan langkah terbaik," kata Hamidy. "Yang namanya sedang emosi tidak perlu kami tanggapi. Kami harus redam dan koordinasi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga."
Baca Juga:
PSSI sebelumnya mengancam akan keluar dari keanggotan KONI karena tidak sejalan dengan badan yang diketua Tono Suratman itu. Pasalnya, KONI beserta Badan Arbitrase Olahraga Indonesia (BAORI) serempak menyetujui tiga tim yang dinilai PSSI Pusat ilegal, yaitu Jawa Barat versi Tony Apriliani, Jambi versi Bujang Nasril dan Kalimantan Timur untuk tampil di PON.
ARIE FIRDAUS
Olahraga Terpopuler
Dijuluki Lionel Messi Indonesia, Apa Kata Andik?
Misteri Kematian 96 Pendukung Liverpool Terungkap
Menang Acara TV, Pemain Ini Direkrut Liverpool
MU Lirik Pemain Seri-B Italia