TEMPO.CO, Jakarta - Meskipun bank sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve) dan bank sentral Eropa (European Central Bank) telah mengumumkan kebijakan stimulusnya, pemulihan ekonomi di kedua benua itu masih belum dapat dipastikan.
Kepala Peneliti Emerging Asia of Barclays, Nigel Chalk, mengungkapkan kebijakan di zona Eropa dan Amerika sebagai kebijakan yang positif. "Membuat nyaman," ujarnya. Namun, dampaknya pada pemulihan perekonomian di dua benua tersebut belum dapat dipastikan.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Bambang Brodjonegoro, menambahkan inti persoalan yang dialami Amerika adalah tingginya tingkat pengangguran. "Kalau ada pengurangan, consumer confindence di AS berubah," ucapnya.
Persoalan juga terkait alotnya diskusi alokasi anggaran di parlemen. "Ini akan menggantung sampai pemilu clear. Dari situ market bisa melihat ke arah mana (kebijakan anggaran), (mengikuti) Partai Republik atau Demokrat," ucapnya. Hal inilah yang pada gilirannya akan menentukan sentimen pasar ke depan.
MARTHA THERTINA
Terpopuler:
Pemda Dianggap Bangun Jalan Tak Sesuai Standar
Ada Maskapai Belum Sertakan Asuransi Keterlambatan
Bosowa Bangun Pabrik Semen Rp 4 Triliun
Korupsi Memperburuk Kualitas Infrastruktur
Kadin Minta Pemerintah Hapus Hambatan Ekspor
Kenaikan Tarif Listrik Diusulkan Setiap Bulan