Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hujan Buatan di Jambi Dinilai Mubazir

image-gnews
Sejumlah pengendara menerobos kabut asap yang menyelimuti jalan di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah  yang berjarak pandang berkisar antara 70-150 meter pada pagi hari Minggu (2/9). ANTARA/Untung Setiawan
Sejumlah pengendara menerobos kabut asap yang menyelimuti jalan di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah yang berjarak pandang berkisar antara 70-150 meter pada pagi hari Minggu (2/9). ANTARA/Untung Setiawan
Iklan

TEMPO.CO, Jambi - Direktur Perkumpulan Hijau Jambi Feri Irawan menilai, hujan buatan yang dibuat Pemerintah Provinsi Jambi mubazir dan hanya menghambur-hamburkan uang negara. Sebab, hanya dalam kurun waktu sepekan setelah diguyur hujan buatan, kondisi udara di Kota Jambi dan sekitarnya sudah kembali diselimuti asap tebal. ”Kebijakan mengatasi asap dengan hujan buatan tidak efektif,” katanya kepada Tempo, Senin, 17 September 2012.

Menurut Feri, seharusnya anggaran hujan buatan diberikan kepada masyarakat untuk memadamkan lahan dan hutan yang terbakar sekaligus sebagai sarana memberikan penyuluhan. Apalagi kebakaran yang terjadi di Jambi sebagian besar berada di kawasan gambut.

Untuk memadamkan gambut yang terbakar, kata Feri, tidak bisa dengan hujan buatan. Gambut yang terbakar kadang kala punya kedalaman sampai 6 meter. "Hujan buatan tidak bisa mengatasi kabut asap dari kawasan gambut. Bahkan sebaliknya, bila disiram hujan yang jumlahnya relatif sedikit, hanya menambah tebalnya kabut asap," ujarnya.

Sebagai upaya antisipasi terulangnya kebakaran, seharusnya pemerintah melakukan verifikasi perizinan sehingga izin usaha perkebunan besar tidak menggunakan lahan gambut.

Akibat kabut asap yang menyelimuti Kota Jambi dan sekitarnya, lalu lintas penerbangan di Bandara Sultan Thaha Saipudin, Jambi, sejak empat hari terakhir kembali mengalami gangguan. Senin pagi tadi, Lion Air gagal mendarat di Jambi karena jarak pandang tidak sampai 1.000 meter. Padahal, jarak pandang aman pesawat terbang untuk mendarat seharusnya di atas 2.000 meter.

Manajer Operasional Bandara Sultan Thaha Syaifuddin Jambi, Alzog, menjelaskan bahwa Lion Air seharusnya sudah mendarat pukul 07.30. ”Namun, akibat jarak pandang tidak memungkinkan, akhirnya pesawat terpaksa kembali ke Jakarta," ucapnya.

Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jambi, Kurnianingsih, mengakui jarak pandang di Jambi pagi tadi ketika terjadi asap tebal pada pukul 06.30 hanya 900 meter. Sementara pada pukul 07.00, jarak pandangnya 800 meter. "Memang, jarak pandang di Jambi pagi ini tidak sampai 1 kilometer, tentu saja ini sangat mengganggu penerbangan," tuturnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketua Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Jambi, Djazim Syaifullah, membantah bahwa tim mereka gagal mengatasi persoalan asap di Jambi. Mereka sudah melakukan penaburan garam di atas awan setiap hari agar hujan terus terjadi di Provinsi Jambi. "Bagaimana asap bisa hilang kalau pembakaran lahan terus berlanjut? Ini memang perlu koordinasi dengan pemerintah daerah agar bisa memberikan pengertian kepada masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan," katanya.

Djazim memaparkan, selama 11 hari terakhir, proses hujan buatan masih berjalan normal. Sekurangnya satu ton garam disebar di atas langit Jambi setiap hari. Sampai sekarang, sudah 11 ton garam yang disebarkan.

Untuk biaya hujan buatan hingga 30 hari ke depan, kata Djazim, telah disediakan anggaran sebesar Rp 3,5 miliar dari pemerintah pusat.

Berdasarkan pantauan satelit NOAA, titik panas (hot spot) di wilayah Jambi, hingga Minggu, 16 September 2012, tercatat 11 titik yang tersebar di beberapa kabupaten. Jumlah itu jauh meningkat dibandingkan sehari sebelumnya yang hanya satu titik.

SYAIPUL BAKHORI

Berita Terpopuler:
Kelas Menengah Bisa Tentukan Kemenangan Jokowi

Situs Porno Minati Foto-foto Hot Kate

Siapa Penentu Kemenangan Foke atau Jokowi?

50 Foto Topless Kate Middleton Ada di Majalah Chi

Pilkada DKI: Agama Yes, Prabowo No

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Seorang wanita berenang di kolam renang rooftop di depan Menara Petronas yang diselimuti kabut asap di Kuala Lumpur, Malaysia, 13 September 2015. Kabut asap tersebut berasal dari hasil pembakaran lahan di pulau Sumatera dan Kalimantan.  REUTERS/Olivia Harris
Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.


Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Massa membawa poster saat melakukan aksi demonstrasi protes perubahan iklim ketika kabut asap menutupi kota akibat kebakaran hutan di Palangka Raya, provinsi Kalimantan Tengah, 20 September 2019 REUTERS/Willy Kurniawan
Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.


Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Petugas Manggala Agni Daops Banyuasin memberikan kode saat berupaya memadamkan kebakaran lahan di Desa Muara dua, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Kamis, 21 September 2023. Berdasarkan data dari Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah Sumatera sepanjang Januari hingga Agustus 2023 luas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatera Selatan mencapai 4.082,8 hektare yang terbagi menjadi 2,947,8 lahan mineral dan 1.135,0 lahan gambut. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.


Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Petugas dari Manggala Agni Daops Banyuasin berupaya memadamkan kebakaran lahan di Desa Muara dua, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Kamis, 21 September 2023. Berdasarkan data dari Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah Sumatera sepanjang Januari hingga Agustus 2023 luas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatera Selatan mencapai 4.082,8 hektare yang terbagi menjadi 2,947,8 lahan mineral dan 1.135,0 lahan gambut. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.


Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Warga berada di tepi Sungai Batanghari yang diselimuti kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Jambi, Selasa 15 Oktober 2019. Sejumlah daerah di Provinsi Jambi masih diselimuti kabut asap sehingga membahayakan kesehatan warga. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.


Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Kendaraan melintas di jalanan yang diselimuti asap di daerah Panarung, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Selasa, 17 September 2019. Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang menyelimuti Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, menyebabkan kualitas udara di kota itu berbahaya untuk kesehatan warga. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.


Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Petugas TNI menyemprotkan air untuk memadamkan kebakaran lahan gambut di Desa Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar, Riau, Selasa 9 Maret 2021. Satgas Karhutla Riau terus berupaya melakukan pemadaman kebakaran lahan yang masih terjadi di Provinsi Riau agar bencana kabut asap tidak kembali terulang. ANTARA FOTO/Rony Muharrman
Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.


Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Ilustrasi: Titik kebakaran hutan atau hotspot di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur. (Antara/HO Pusdalops Kabupaten PPU)
Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).


Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

8 Juni 2023

Patung Liberty tertutup kabut dan asap akibat kebakaran hutan di Kanada, di New York, AS, 7 Juni 2023. Kota New York, ditutupi asap tebal dan kabut dari kebakaran hutan di Kanada. REUTERS/Amr Alfiky
Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

Menurut FlightAware, lebih dari 100 penerbangan telah ditunda di Bandara LaGuardia dan 55 telah ditunda di Bandara Newark.


Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

26 September 2021

Sebuah helikopter membuat tetesan air di atas api di Hutan Nasional Angeles selama Kebakaran Bobcat di Los Angeles, California, AS, 17 September 2020. REUTERS/Ringo Chiu
Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

Jaksa mendakwa perusahaan listrik Pacific Gas & Electric karena gagal menebang pohon yang jatuh ke kabel listrik dan memicu kebakaran hutan California