TEMPO.CO , London - Jalan itu bernama Memory Lane. Di sana ada seorang kakek, Arthur Llyod, 86 tahun, tampak duduk di kursi roda. Llyod menyusuri Memory Lane bersama asistennya, Rebecca Stone.
Sesuai namanya, suasana Memory Lane tak ubahnya tempat bernostalgia. Pada kanan-kiri jalan, terbangun kafe, pub, dan toko kelontong era 1950-an.
Tapi sesungguhnya nostalgia bukan tujuan pembangunan jalan ini. Memory Lane dirancang guna membantu penderita alzheimer dan dimensia melatih daya ingat mereka. Dan untuk itulah Llyod bertandang ke sana.
Dalam Daily Mail dikatakan, penderita alzheimer dan dimensia akan mengalami hilang ingat. Bahkan banyak yang lupa akan anak, pasangan, dan masa lalunya sendiri. "Nuansa 50-an ini diharapkan bisa membantu penderita alzheimer dan dimensia kembali mengingat masa lalunya lagi," tulis Daily Mail, Ahad, 16 September 2012.
Untuk membangun Memory Lane, arsitektur terlebih dulu mempelajari foto dari 1950-an. Alasannya, agar mereka bisa menangkap kesan suasana di masa itu. Setelah konsep terbentuk, mereka kemudian menyusuri toko barang bekas dan situs lelang. Di sana para perancang mencari perkakas jadul untuk mengisi bangunan tua itu.
Hasilnya, pengunjung bisa membaca koran atau majalah dari masa 50-an. Mereka bisa menelusuri tahun-tahun penobatan Ratu Inggris. Bila lapar, pengelola menyediakan kue-kue yang biasa di jual pada Perang Dunia II. Sedangkan di pub White Hart, mereka dapat menyesap bir sambil melihat koleksi kaleng tembakau.
Tak cuma itu saja. Tiap penderita alzheimer dan dimensia akan diajak bercakap oleh pegawai Memory Lane. Mereka berbincang soal banyak hal yang terjadi di era itu. Kata manajer Grove Care, Christopher Taylor, pembicaraan soal masa lalu bisa memperbaiki memori pasien. Sedangkan menurut penelitian Unversitas Exeter pada 2009, obrolan itu mampu meningkatkan ingatan penderita alzhimer dan dimensia hingga 12 persen.
CORNILA DESYANA
Berita terpopuler lainnya:
5 Fakta Tentang Baca Buku
Protes Mode, 2 ''Peragawati'' Bawa Bangkai Rubah
Arti Bermain Bagi Anak-anak
Lawan Stres dengan Meditasi