TEMPO.CO, Jakarta - Aksi ambil untung yang dilakukan oleh para pelaku pasar dengan melakukan akumulasi dolar Amerika Serikat (AS) di harga murah ternyata membuat rupiah kembali merapat ke 9.500. Jatuhnya harga saham dan terdepresiasinya mata uang regional juga turut membebani mata uang lokal.
Dalam transaksi hari ini, Selasa, 18 September 2012, nilai tukar rupiah ditutup melemah 31 poin (0,33.persen) ke level 9.493 per dolar AS.
Pengamat pasar uang, Lindawati Susanto, mengemukakan rupiah sudah menguat terlalu cepat hingga ke 9.460 per dolar AS di awal pekan setelah Bank Sentral AS (The Fed) mengikuti jejak Bank Sentral Eropa (ECB) meluncurkan program stimulus guna mendorong pertumbuhan dan memerangi pengangguran. “Namun, kini mereka kembali melihat realita bahwa semua itu baru komitmen. Pasar pun akan melihat langkah selanjutnya.”.
Membanjirnya berita positif dan euforia kebijakan pelonggaran lanjutan (QE3) dari bank sentral utama dunia membuat rupiah menguat cukup kencang. Pelaku pasar kini mulai melepas posisi rupiahnya setelah mata uang ini menguat cukup tajam kemarin.
Setelah diumumkannya program stimulus, tidak berarti krisis sudah berakhir. Masih banyak ketidakpastian di Eropa. Ditambah lagi indeks manufaktur di New York kembali turun -10,5 sehingga membuat para pelaku pasar kembali berbalik memegang posisi beli dolar AS.
Masih menurut Lindawati, yang diperlukan oleh para pelaku usaha sebenarnya adalah terjaganya volatilitas rupiah. Menguat atau melemahnya rupiah ke level berapa sebenarnya tidak menjadi persoalan. Menguat ataupun melemah terlalu cepat sebenarnya tidak diinginkan oleh pasar.
Dari kawasan regional, dolar Singapura melemah 0,22 persen, won Korea Selatan 0,22 persen, peso Philipina 0,44 persen, ringgit Malaysia 0,61 persen, serta bath Thailand juga tergelincir 0,19 persen terhadap dolar AS.
Aksi ambil untung para pelaku pasar pada euro yang telah naik cukup kencang membuat rupiah dan mata uang Asia lainnya melemah terhadap dolar AS. Indeks dolar AS terhadap enam mata uang rival utamanya sore ini hingga pukul 16.54 WIB menguat 0,122 poin (0,15 persen) ke 79,139.
PDAT | VIVA B. KUSNANDAR