Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jangan Anggap Sepele Parasomnia pada Anak

image-gnews
sxc.hu
sxc.hu
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Belakangan ini Windy sering mengeluhkan kondisi buah hatinya, Adit, 8 tahun, yang sering mengigau ketika tidur di malam hari. “Adit sering mengigau tidak jelas. Sudah dibawa ke dokter. Katanya, sih, parasomnia atau menderita gangguan tidur ringan,” kata Windy tentang penderitaan yang dialami putra bungsunya. 

Parasomnia merupakan gangguan yang melibatkan kegiatan fisik yang tidak diinginkan atau pengalaman yang terjadi selama tidur. Secara umum gangguan jenis ini banyak ditemukan pada anak-anak dengan persentase 5 hingga 15 persen. Pada penderita dewasa sekitar 1 persen saja. Oleh para ahli, gangguan tidur ringan ini tidak menutup kemungkinan terjadi akibat luka trauma.

Pada buku Texbook of Clinical Neurology yang ditulis Christopher G. Goetz, disebutkan bahwa salah satu penyebab terjadinya parasomnia adalah adanya gejala utama berupa stimulasi manifestasi melalui perilaku motorik yang kompleks. Selain itu, mimpi buruk yang terjadi secara berulang. Christopher yang merupakan peneliti University of University of Southampton mengatakan, “Parasomnia memiliki ciri pada perilaku fisik atau lisan yang tidak diinginkan. Misalnya berjalan dalam tidur, berbicara saat tidur, atau pada tahapan tertentu dari tidur dengan transisi tidur bangun.” 

Christopher menjelaskan parasomnia dibagi menjadi dua kelompok utama, yakni parasomnia primer dan parasomnia sekunder. Parasomnia primer merupakan gangguan tidur yang ditandai terjadinya simultan unsur-unsur dari transisi tidur-bangun. Sedangkan parasomnia sekunder adalah gangguan sistem organ lainnya yang timbul selama tidur.

"Parasomnia primer diklasifikasikan menurut tahap tidur di mana mereka terjadi, yakni rapid eye movement (REM) atau non-cepat gerakan mata (NREM)," kata Christopher.  Di lain pihak, parasomnia sekunder mungkin sangat umum, tetapi bisa dikenali, misdiagnosed atau diabaikan dalam praktek klinis.

Adapun Ikabela, dokter anak dari klinik Permata Bunda Rawamangun, menerangkan parasomnia merupakan suatu rangkaian gangguan yang mempengaruhi tidur anak, seperti tidur berjalan, ketakutan, berbicara, mengingau dan enuresis atau mengompol. Dia menjelaskan parasomnia merupakan kejadian yang tidak dikehendaki yang terjadi pada waktu tidur dan mengakibatkan terganggunya perilaku yang biasa dialami oleh anak-anak. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk mengatasi parasomnia, Ikabela menyarankan untuk memberikan pengertian dan support kepada si kecil. Selanjutnya, buatlah lingkungan tidur yang aman dengan memastikan tidak ada benda-benda pecah-belah yang dapat tersenggol. 

Ikabela mencontohkan tidak jarang penderita sleepwalking tidur di kamar yang berperabotan minimal untuk memantau gerakan anak yang tidur sambil berjalan. “Yang perlu diingat kebanyakan kasus parasomnia tidak memerlukan pengobatan karena gangguan yang diderita bukanlah suatu bentuk gangguan psikologis maupun suatu penyakit yang berbahaya,” kata Ikabela yang juga menyarankan sebaiknya orang tua mengajarkan buah hatinya untuk selalu berdoa sebelum tidur. 

HADRIANI P

Berita lain:
Kalla: Jadi Gubernur Jakarta Tak Susah-Susah Amat

"Haiya Ahok" Bikin Nachrowi Populer di Internet

Jokowi: Ada Kejutan di Pilkada Putaran Kedua

Ke Gereja dan Klenteng Foke Redam Efek Haiya Ahok

Bantah Selebaran, MUI Akui Kesepakatan untuk Foke


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

3 hari lalu

Ilustrasi Semangka
7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

Semangka menjadi buah yang pas sebagai pilihan di bulan Ramadhan. Pada kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi, buah ini menjaga kesehatan dan keseimbangan nutrisi.


Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

5 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

Tingginya tingkat kolesterol biasanya dibarengi dengan gejala yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya.


5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

10 hari lalu

Ilustrasi kelapa muda (Pixabay.com)
5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

Tidak hanya segar, air kelapa hijau juga memiliki sejumlah manfaat yang signifikan bagi kesehatan tubuh.


6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

10 hari lalu

Ilustrasi santan kelapa. shutterstock.com
6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

Penting untuk menyadari bahwa santan juga memiliki sejumlah bahaya yang perlu diwaspadai, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.


Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

12 hari lalu

Ilustrasi tidur. Pixabay
Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

Kekurangan waktu tidur akan menyebabkan tubuh seseorang mengalami beberapa masalah. Apa saja?


5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula bagi Tubuh

13 hari lalu

Ilustrasi gula di dalam wadah. Foto: Freepik.com
5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula bagi Tubuh

Mengurangi konsumsi gula dapat memberikan dampak yang baik untuk tubuh. Apa saja?


Ketahui Suhu AC untuk Bayi yang Ideal Berdasarkan Usianya

16 hari lalu

Suhu AC untuk bayi perlu disesuaikan sesuai dengan usianya. Hal ini agar suhu tidak terlalu dingin atau panas. Berikut ini informasinya. Foto: Canva
Ketahui Suhu AC untuk Bayi yang Ideal Berdasarkan Usianya

Suhu AC untuk bayi perlu disesuaikan sesuai dengan usianya. Hal ini agar suhu tidak terlalu dingin atau panas. Berikut ini informasinya.


5 Manfaat Makan Pepaya

16 hari lalu

Ilustrasi buah pepaya. Unsplash.com/Pranjall Kumar
5 Manfaat Makan Pepaya

Pepaya mengandung berbagai nutrisi dan bermanfaat bagi kesehatan. Apa saja?


Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

16 hari lalu

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya. Foto: Canva
Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya.


Benarkah Olahraga Berlebihan Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi?

21 hari lalu

ilustrasi olahraga treadmill (pixabay.com)
Benarkah Olahraga Berlebihan Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi?

Meski dapat meningkatkan risiko kesehatan tertentu, namun olahraga berlebihan tidak menyebabkan impoten atau disfungsi ereksi (DE).