Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berbagai Penyiksaan Terhadap Lumba-lumba Sirkus

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Atraksi lumba-lumba di wahana Dolphin Bay merupakan tontontan paling digemari pengunjung Taman Safari Indonesia II Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Tempo/ABDI PURMONO
Atraksi lumba-lumba di wahana Dolphin Bay merupakan tontontan paling digemari pengunjung Taman Safari Indonesia II Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Tempo/ABDI PURMONO
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta - Siapa tidak gembira menyaksikan polah lumba-lumba ketika berenang dan meloncat di kolam pertunjukan. Salah seorang yang terkesima adalah gitaris band punk rock Netral, Christopher Bollemeyer, yang menyaksikan koreografi lumba-lumba sepuluh tahun lalu. Ketika itu, pentas lumba-lumba menjadi ajang melonggarkan urat saraf yang tegang.

Beberapa tahun setelahnya, atraksi lumba-lumba masih menyangkut di benaknya sebagai kenangan indah. Namun fakta baru pada 2008 mengubah pikiran pria yang akrab disapa Coki ini. "Saya mendapat informasi lumba-lumba disiksa penyelenggara sirkus," kata dia di Jakarta, beberapa waktu lalu. Keterkejutan ini menggiring Coki untuk berdiskusi dengan organisasi perlindungan hewan Jakarta Animal Aid Network (JAAN).

Data yang dikumpulkan JAAN membenarkan informasi penyiksaan tersebut. Lumba-lumba ternyata dipaksa patuh dengan menerapkan diet ketat. Untuk mendapatkan makanan, satwa ini harus bersedia mengikuti perintah pelatih seperti melompat, menyambar bola, hingga melewati cincin api. Daging ikan, itulah pamrih yang diterima lumba-lumba patuh dari pelatih.

Setelah dilatih, lumba-lumba dipindahkan ke kota-kota pertunjukan. Coki lagi-lagi mendapati perlakuan yang tidak wajar terhadap spesies dengan nama latin Tursiops aduncus ini. Lumba-lumba ditempatkan di dalam kotak sempit.

Kulit lumba-lumba yang cepat mengering karena terpapar udara hanya dilumuri pelembab. Jika pelembab tidak ditemukan, penyelenggara sirkus mengoleskan mentega di kulit lumba-lumba. Kotak berisi lumba-lumba kemudian dimuat ke dalam truk pengap dan gelap yang mengangkut satwa sirkus ke kota pertunjukan berikutnya. "Lumba-lumba dipastikan kepanasan dan tertekan selama dipindahkan," kata Coki.

Kolam pementasan lumba-lumba juga menjadi neraka tersendiri. Kolam melingkar dengan diameter 6 meter berkedalaman 3 meter ini diisi oleh air laut buatan. Penyelenggara membuat air asin ini dengan mencampurkan air ledeng dengan berton-ton garam. Senyawa pembunuh kuman bernama klorin dicampurkan ke dalam air kolam. Klorin yang bersifat korosif dipastikan merusak organ mata yang sensitif. lumba-lumba pun menjadi rabun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Data yang ia kumpulkan tersebut membuat Coki tergerak membuat aksi penentangan sirkus lumba-lumba keliling. Melalui laman Change.org, ia membuat petisi yang mengajak perusahaan besar menghentikan dukungan penyelenggaraan sirkus sejak Juli lalu. Sirkus lumba-lumba memang memanfaatkan halaman beberapa pasar swalayan sebagai lokasi pertunjukan.

Hingga pertengahan September, 87 ribu orang telah membubuhkan tanda tangan digital menyatakan ikut bergabung dalam petisi digital ini. "Dengan petisi ini kami berharap Indonesia berhenti menjadi penyelenggara sirkus lumba-lumba keliling terakhir di muka bumi," ujar dia.

ANTON WILLIAM

Berita terpopuler lainnya:
iPhone 5 Punya Keyboard Laser?

Pre-Order iPhone 5 Tembus 2 Juta dalam 24 Jam

Ditemukan Monyet Berwajah Burung Hantu

Dijual 2 Hari Lagi, Pembeli iPhone 5 Mulai Ngantri

Asus Tablet Pasang Harga Tinggi

Google Akuisisi Rival Instagram

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

17 Januari 2024

Dingiso. Situs KLHK
Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

Di Papua ada kanguru yang bentuknya mirip beruang. Alih-alih suka melompat seperti kanguru darat, dingiso lebih banyak habiskan waktu di pohon.


10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

17 Januari 2024

Seekor Kanguru pohon meraih bunga yang telah dirangkai menjadi menarik untuk dijadikan makanannya dalam sesi makan bertemakan Natal di kebun binatang Sydney Taronga di Australia, 9 Desember 2014. REUTERS
10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

Tidak semua kanguru suka melompat. Di Papua ada kanguru pandai memanjat yang hidup di pohon.


Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

1 November 2023

Raline Shah (Instagram/@ralineshah)
Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

Raline Shah dan keluarganya diduga memburu serta memelihara satwa langka. Netizen ramai tunjukkan bukti jejak digital.


Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

16 Februari 2023

Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di lokasi pembelian tiket kawasan wisata Taman Safari Prigen, Jawa Timur, Kamis, 4 Juni 2020. Penyemprotan cairan disinfektan di lakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona jelang dibuka kembali saat memasuki fase new normal. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

Dua ekor singa berkelahi hingga menabrak sebuah mobil Yaris merah di Taman Safari Indonesia Prigen, Jawa Timur menjadi sorotan belum lama ini.


Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

20 Januari 2023

Anoa gunung tertangkap kamera intai di kawasan hutan lindung yang berbatasan langsung dengan Taman Hutan Raya Abdul Latief, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, pada Oktober 2022. Foto/Istimewa
Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

Taman Hutan Raya Sinjai pastikan keberadaan anoa setelah menghilang 20 tahun lewat kamera intai. Perlu studi lanjutan untuk hitung populasi.


Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

9 Januari 2023

Jurong Bird Park. Wikipedia/Flickr/ahmed_xp/14314458105
Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

Jurong Bird Park yang dikelola Mandai Wildlife Reserve merupakan taman burung terbesar di Asia dan melindungi banyak satwa langka.


BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

25 Januari 2022

Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin yang terjaring operasi tangkap tangan tiba di KPK, Jakarta, Rabu tengah malam, 19 Januari 2022. Selain bupati, KPK juga membawa tujuh orang terduga pelaku di antaranya pejabat Aparatur Sipil Negara dan pihak swasta. TEMPO/Imam Sukamto
BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

BBKSDA mendapatkan informasi kepemilikan satwa langka oleh Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana dari KPK usai mengeledah rumah yang bersangkutan


KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

1 September 2021

Petugas Resor KSDA Agam sedang mengevakuasi baniang coklat, Selasa, 31 Agustus 2021. Kredit: Antarasumbar/Dok KSDA Agam
KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

Resor KSDA Agam akan segera melepaskan kembali kura-kura kaki gajah langka itu ke habitatnya.


Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

1 Juli 2021

Seekor singa peliharaan terlihat setelah ditangkap oleh otoritas Kamboja dari rumah seorang pria Cina di Kamboja, setelah muncul di video TikTok, dalam gambar selebaran tak bertanggal yang dirilis pada 28 Juni 2021. [Wildlife Alliance via REUTERS]
Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

Petugas Kamboja menggerebek rumah di Phnom Penh untuk menyelamatkan seekor singa berusia 18 bulan yang telah dicabut taring dan cakarnya.


Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

12 Juni 2021

Burung Elang Jawa (Spizaetus bartelsi) tertangkap kamera di ketinggian 1.092 meter dari permukaan laut di Dusun Cincing, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, pada 4 Agustus 2013. TEMPO/Abdi Purmono
Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

Setelah 7 Tahun, Taman Burung Taman Mini Indonesia Indah (TMII) akhirnya berhasil menetaskan telur elang Jawa.