TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah artis Indonesia mengecam peredaran dan penayangan film yang menghina dan menodai agama tertentu karena dinilai mengancam perdamaian dunia.
"Kekerasan dan korban muncul di berbagai penjuru dunia sehingga insan perfilman tidak bisa tinggal diam dan merasa terpanggil untuk menyuarakan isi hati untuk perdamaian," kata Pendiri dan Direktur Duta Besar Perdamaian Internasional (IPA), Damien Dematra, dalam keterangan pers di Jakarta, Selasa, 18 September 2012.
Dalam acara itu, sejumlah artis, di antaranya Dewi Perssik, Ari Wibowo, Vonny Sumlang, serta Erna Santoso turut hadir. Para artis juga sepakat bahwa membuat film adalah hak setiap orang. Namun, jangan sampai film dipergunakan untuk melecehkan agama orang lain karena film seharusnya menjadi sarana hiburan dan perdamaian, bukan menjadi alat propaganda dan provokasi untuk mengadu domba.
Dalam keterangan pers tersebut, Damien dan sejumlah artis meminta kepada masyarakat Indonesia untuk tidak terpancing dengan provokasi dari Sam Bacille, sutradara film Innocence of Muslims" dan kelompoknya.
Artis Indonesia menyerukan kepada kepada masyarakat internasional agar tidak membalas tindakan itu dengan cara anarkis, apalagi sampai menelan korban jiwa seperti yang terjadi di Timur Tengah.
Selain itu, mereka juga meminta Sam Bacille dan kelompoknya untuk segera meminta maaf kepada seluruh umat beragama pada umumnya dan muslim khususnya serta berjanji tidak melakukannya lagi.
ANT | ALIA
Berita Lain:
Jokowi dan Foke Dituding Manipulasi Dana Kampanye
Pembocor Ijazah Palsu Paku Alam IX Segera Diusut
Isu SARA Dongkrak Suara Foke
iPhone 5 Punya Keyboard Laser?
Pre-Order iPhone 5 Tembus 2 Juta dalam 24 Jam
Jokowi Boyong Keluarga ke Jakarta