TEMPO.CO , Jayapura: Wakil Kepala Kepolisian Daerah Papua Brigadir Jenderal Paulus Waterpauw mengatakan pihaknya menurunkan sekitar 1.600 personel untuk mengamankan rencana kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. SBY akan membuka Raimuna Nasional X di Bumi Perkemahan Pokela Waena, Jayapura, 8-15 Oktober 2012.
“Ada 1.600 personel, persiapan itu sudah dari lama, tapi soal tanggal Raimuna, itu kan belum pasti, saya kira ada terjadi penundaan. Rencana awal Oktober nanti, tapi belum ada keputusan pasti,” kata Paulus Waterpauw, Kamis malam, 20 September 2012.
Ia mengatakan, untuk menjamin lancarnya Raimuna, kepolisian melakukan pendekatan persuasif dengan masyarakat sekitar lokasi kegiatan. “Kita akan bikin acara bakar batu hari Sabtu nanti dengan mereka. Ini untuk menjamin komunikasi yang baik antara aparat dan warga,” ujarnya.
Kepolisian Daerah Papua juga akan merangkul para tokoh adat. “Kita merangkul sekitar seratus tokoh, kita berharap pelaksanaan Raimuna tidak terganggu dengan hal-hal tak diinginkan,” ujarnya.
Terkait desakan Organisasi Papua Merdeka menarik Detasemen Khusus 88 Antiteror dari Papua, Waterpauw menegaskan, tidak pernah ada Detasemen Khusus itu di Papua. “Sekitar dua tahun lalu memang ada, tapi itu sudah ditarik dari Papua, jangan membangun opini bahwa ada Densus. Saya kira ini setelah kematian Mako Tabuni, orang berpikir bahwa itu kerjaan Densus, padahal bukan,” katanya.
Baca Juga:
Ia mengimbau warga menjaga kenyamanan dan ketertiban di Papua. “Semua, bukan hanya polisi, memiliki tanggung jawab menjaga keamanan. Bila ada sesuatu, laporkan. Untuk kedatangan Presiden, kita siapkan sebaik-baiknya,” kata Waterpauw.
JERRY OMONA
Berita lain:
Korban Kebakaran Tak Akan Coblos Calon Lain
Penyebar Selebaran Isu SARA Jadi Tersangka
Tetangga Nara Mantap Pilih Jokowi
New York Times Soroti Pencalonan Joko Widodo
Ini Dialog yang Dimanipulasi dalam Film Anti-Islam