TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Polisi Daerah Papua, Inspektur Jenderal Tito Karnavian, mengklaim akan adanya jaminan proses dan penegakan hukum di Papua. Bekas anggota Badan Nasional Penanggulangan Terorisme ini menyatakan setiap pelanggaran hukum, seperti pembunuhan dan penembakan di Papua, bakal diusut tuntas. ”Saya optimistis. Saya harus datang dengan optimisme,” kata Tito seusai pelantikan dan serah terima jabatan di Markas Besar Polri, Jakarta, Jumat, 21 September 2012.
Hingga saat ini, daerah yang dikenal sebagai Mutiara Hitam tersebut memang menyisakan banyak kasus kekerasan yang belum terungkap. Papua juga dikenal daerah yang cukup tinggi tingkat kriminalnya. Sering terjadi penembakan yang dilakukan kelompok orang tidak dikenal. Selain itu, konflik horizontal antaradat atau sengketa lahan juga terjadi di beberapa wilayah di Bumi Cendrawasih ini. Sebagian besar dari kasus tersebut belum selesai.
Kendala yang acap diklaim kepolisian adalah kondisi geografis, cuaca, keterbatasan sarana, dan keterbatasan saksi. Beberapa peristiwa penembakan berakhir pada pengejaran buntu ketika pelaku melarikan diri ke hutan. Perang adat secara terbuka juga tidak selesai meskipun sudah diadakan ritual adat perdamaian.
Tito menegaskan, salah satu langkah yang akan diambil adalah pendekatan kepada masyarakat untuk melihat akar permasalahan di Papua. Bekas Kepala Detasemen Khusus 88 Antiteror itu mengatakan, polisi sebagai aparat penegak hukum akan melakukan langkah preventif dan juga represif tergantung pada setiap kasus yang terjadi. ”Kami akan ambil langkah positif. Diusahakan cara damai,” kata Tito.
Kapolda Papua sebelumnya, yaitu Inspektur Jenderal Bigman Lumban Tobing, dimutasi menjadi Analis Kebijakan Utama Bidang Bindiklat Lembaga Pendidikan Polisi. Jabatannya digantikan Inspektur Jenderal Tito Karnavian yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme.
FRANSISCO ROSARIANS
Berita lain:
Ekspor Tekstil Turun Akibat Kesalahan Kebijakan Pemerintah
1.800 Aparat Amankan Konjen AS di Surabaya
Komplotan Bersamurai Rampok Minimarket
Besok, Presiden SBY Bertolak ke New York
Keluarga Tidak Tahu Vonis Tajul Ditambah