TEMPO.CO , Denpasar: Pergelaran tahunan untuk memperingati peristiwa Puputan Badung kembali digelar di Catur Muka, Denpasar, Kamis sore, 20 September 2012. Ritus bertajuk Mahabandana Prasada ini melibatkan ratusan seniman tabuh dan tari.
Kegiatan ini akan diawali dengan peniupan Sungu dan suara kentongan oleh Wali Kota Denpasar IB Rai D. Mantra. Kemudian dengan mengambil start di Catus Pata Patung Catur Muka kegiatan dilanjutkan dengan Pembukaan Mahabandana Prasada. Yakni berupa, prosesi ngelawang dan dimeriahkan suara berbagai jenis gong klasik. Pada kesempatan ini, keris pusaka Singa Paraga milik Raja Badung di mana terdapat tanda lobang bekas tembakan pasukan Belanda diarak.
Rombongan berjalan berpawai menuju Jalan Veteran hingga sampai pada Patung Ida Cokorda Mantuk Ring Rana kemudian berbalik kembali ke Catur Muka. Pawai ini dibungkus dan dikemas dalam sebuah ikon budaya yang disebut Grebeg Aksara. “Kita harapkan akan membangkitkan semangat warga kota Denpasar sebagai kota budaya,” kata Kepala Dinas Kebudayaan Denpasar, Made Mudra.
Selain ritus itu, pagi harinya sudah digelar parum-param (seminar) dengan agenda membedah hari lahir Kota Denpasar berdasarkan nilai historis, bekerja sama dengan Fakultas Sastra UNUD, para Ilmuwan dan Budayawan. Narasumber yang terlibat antara lain Letnan Jenderal TNI Moeldoko (Wakil Gubernur Lemhanas), Taufik Rachzen (Penasehat Presiden Bidang Kebudayaan), Intan Mardiana (Kepala Museum Nasional), dengan moderator Dewa Palguna.
Di samping menghadirkan narasumber dari luar, seminar juga menghadirkan narasumber lokal seperti; Wayan Geriya, Oka Granoka Gong, Windu Sancaya dan lain-lain.
ROFIQI HASAN
Berita lain:
Toilet Umum Dibahas di Forum Wisata ASEAN
Borobudur, Prambanan dan Sangiran, Tujuan Wisata Heritage Asean
Nasi 1001, Kuliner Instan Khas Garut
Banyumas Gelar Festival Serayu
Pulau Morotai Akan Dijadikan Cagar Budaya