TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta rombongan melaksanakan kunjungan kerja selama 8 hari ke New York, Amerika Serikat. Rombongan berangkat dari Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu, 22 September 2012 pukul 14.00 WIB.
Selain menghadiri Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, SBY juga dijadwalkan melakukan sejumlah agenda bilateral di New York. (Baca:Presiden SBY Bertolak ke New York_)
Agenda pertama adalah pelaksanaan Indonesia Investment Day, sebuah forum yang membahas peluang kerja sama antara Indonesia dengan negara-negara mitra di luar negeri dalam bidang perekonomian, bisnis, dan investasi. Forum ini akan dilaksanakan di New York Stock Exchange. "Forum ini sangat penting," kata SBY, sebelum keberangkatan di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma.
Menurut dia, pentingnya forum ini terutama karena banyak negara di dunia yang mengalami kesulitan dalam menjaga pertumbuhan perekonomian saat ini di tengah kondisi perekonomian global yang memburuk. "Dengan menurunnya ekspor hampir di semua negara, maka sumber pertumbuhan yang diharapkan sekarang ini adalah investasi, di samping konsumsi dalam negeri bagi negara yang masih bisa menjaganya," ujar SBY.
Meski ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 6,5 persen pada tahun lalu serta 6,3 persen dan 6,4 persen pada dua kuartal tahun ini, SBY menyatakan resesi ekonomi dunia masih akan terus berlangsung dan diprediksi akan terjadi dalam waktu yang lebih lama. "Oleh karena itu, kita harus menjaga momentum pertumbuhan kita ini dengan menjaga perekonomian dalam negeri seraya menjaga besaran investasi, baik investasi dalam negeri maupun investasi luar negeri."
Ia menjelaskan, tujuan lain dari pelaksanaan Indonesia Investment Day adalah memastikan adanya kerja sama yang baik dan menguntungkan antara Indonesia dengan negara-negara mitra di luar negeri. "Agar investasi terus berkembang dan pertumbuhan perekonomian kita terjaga dengan baik," ucap SBY.
Selain itu, SBY juga direncanakan mengadakan pertemuan dengan US-ASEAN Business Council dan sejumlah organisasi internasional yang bergerak di bidang lingkungan. "Ini juga penting untuk meningkatkan kerja sama di masa depan dan sekaligus dalam acara itu Indonesia akan mendapatkan sejumlah penghargaan dari organisasi atau lembaga-lembaga itu," kata dia.
SBY juga akan menghadiri rangkaian pertemuan dengan Sekretaris Jenderal PBB dan sejumlah kepala negara atau kepala pemerintahan yang hadir dalam Sidang Majelis Umum PBB. "Direncanakan ada sekitar 9 sampai 12 pertemuan bilateral di samping pertemuan dengan Sekjen PBB," ujar SBY.
Di samping itu, ia juga akan melakukan pertemuan khusus dengan sejumlah investor besar, yakni mereka yang telah melakukan investasi di Indonesia dan memiliki rencana untuk meningkatkan investasinya di Tanah Air. "Atau mereka yang belum melaksanakan investasi tapi memiliki niat dan bahkan rencana yang sungguh-sungguh untuk melaksanakan investasi di Indonesia."
Ia juga direncanakan bertemu dengan sejumlah organisasi internasional yang memiliki wilayah kerja di bidang pembangunan, kesejahteraan rakyat, maupun gerakan atau kerja sama untuk mengatasi masalah kemiskinan di dunia. Selain itu, juga akan dilaksanakan peluncuran majalah Strategic Review di mana SBY diundang menghadiri acara itu bersama tokoh-tokoh dunia lainnya.
"Ini forum yang penting. Dengan alat itu pikiran-pikiran strategis Indonesia bisa diketahui oleh dunia," kata SBY. "Dengan demikian tentu membawa kebaikan bagi masa depan negara kita ini dalam hubungannya dengan negara-negara sahabat ataupun dunia secara keseluruhan."
PRIHANDOKO
Berita Terpopuler
Polisi Gerebek Teroris di Solo
Prita Mulyasari Bukukan Kehidupannya di Penjara
Ical Minta Restu Pembuat Tahu
Prita Mulyasari: Mukjizat Kembali ke Rumah Lagi
Ada Miyabi di Lembar Kerja Siswa
Polisi Tangkap 6 Orang Lagi di Solo
Barang Bukti Di Rumah Terduga Teroris Diledakkan