TEMPO.CO, Medan - Ratusan kapal nelayan tradisional Belawan, Sumatera Utara, yang biasanya mencari ikan di perairan Selat Malaka tidak melaut akibat cuaca buruk yang mengakibatkan gelombang tinggi.
Lantaran berhenti melaut, pasokan ikan ke terminal Pelabuhan Nusantara Gabion Belawan menurun sehingga harga ikan diperkirakan mengalami kenaikan. Menurut seorang nelayan, Amat Rukun, sejak kemarin malam dia dan ratusan nelayan yang menggunakan kapal dibawah 10 gross ton memilih tidak melaut.
"Cuaca buruk dan gelombang tinggi di perairan Belawan jika malam datang. Karena alat navigasi kapal seadanya, kami tidak berani melaut," kata Amat, Ahad 23 September 2012.
Akibatnya, pasokan ikan di Dermaga Perikanan Gabion berkurang hingga 25 persen. "Ratusan kapal-kapal kecil yang berhenti melaut ini mampu memasok 25 persen ikan ke Gabion." kata Amat yang juga pengurus Komite Nelayan Tradisional Belawan.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Maritim Belawan menyatakan badai Siklon Tropis Jelawat 965 HPA di Samudera Pasifik sebelah Timur Filipina membuat cuaca buruk dan gelombang tinggi di perairan Selat Malaka termasuk di perairan Belawan.
"Siklon tropis itu kami perkirakan bertahan 2 hingga 3 hari mendatang," kata Riki, staf BMKG Maritim. Gelombang laut pada malam hari, lanjut dia, bisa setinggi 1 sampai 2 meter di Belawan dan 2 hingga 3 meter di Selat Malaka bagian utara.
SAHAT SIMATUPANG
Berita terpopuler lainnya:
Presiden ''Termiskin'' Sumbang 90 Persen Gajinya
Crop Circle Ditemukan 25 Meter di Bawah Laut
Sidak Denny Indrayana di LP Banjarmasin Ricuh
FPI Segel Seven Eleven Pejaten
Jokowi Janji Bangun Stadion untuk Persija
Jokowi Diberi Kado Sepeda Kuno
Usai Segel Seven Eleven,FPI Datangi Tempat Hiburan
Kisah Petani di Hadapan Dahlan Iskan