TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional Armida Alisjahbana memperkirakan ekonomi Indonesia di kuartal tiga akan tumbuh lebih rendah dibanding kuartal kedua yang mencapai 6,4 persen. “Tergantung pada faktor ekspor. Kalau tetap lemah, ya akan susah untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi di angka 6,4 persen,” ujar Armida, Senin, 24 September 2012.
Armida mengatakan, kinerja ekspor masih memegang kunci. Selama kinerja ekspor bisa ditingkatkan atau minimal dipertahankan seperti di kuartal kedua, maka angka pertumbuhan ekonomi di kisaran 6,4 sampai 6,5 masih bisa dipertahankan.
Lebih lanjut, untuk tumbuh di atas angka kuartal kedua, Armida mengaku hal itu masih sulit. Ia menilai nilai ekspor belum menunjukkan perbaikan yang signifikan. Meski menunjukkan peningkatan sebesar 4,6 persen pada bulan Juli lalu, angka tersebut dinilai masih kurang.
“Memang nilai ekspor ini naik sedikit, tapi kita tetap harus kerja keras. Kita harus bisa mempertahankan negatifnya agar tetap kecil. Tanpa kinerja ekspor yang membaik, susah menjaga pertumbuhan ekonomi. Kalau membaik, ya bisa di atas enam persen,” katanya.
Namun begitu, ia cukup yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal ketiga secara umum bisa sebaik kuartal kedua. Pasalnya, angka konsumsi domestik Indonesia masih cukup tinggi.
Di sisi lain, pertumbuhan investasi, menurut Armida, juga masih cukup bagus. "Percepatan pembangunan infrastruktur juga sudah mulai berjalan.”
ISTMAN MP
Berita lain:
Eep Bicara Jokowi dalam Diskusi Pasar Modal
Jembatan Selat Sunda Tiru Jembatan Akashi-Kaikyo
Anjloknya Bumi Plc Pengaruhi Saham Bakrie Lain
Saham BUMI Plc Jatuh 21,7 Persen di London
Studi Kelayakan Kereta Bandara Sudah Selesai
Tarif Tol Jakarta-Cikampek Naik