TEMPO.CO, Manchester - Pemain belakang Manchester United, Patrice Evra, mengaku senang telah kembali bersalaman dengan pemain depan Liverpool, Luis Suarez. Evra pun menganggap persoalan jabatan tangan dengan Suarez tidak penting ketimbang dengan rasa hormat.
Sudah 12 bulan lebih kejadian Suarez menolak sodoran tangan Evra terkait kasus rasisme. Mereka akhirnya telah mengakhiri konflik pribadi ketika bertemu di Anfield pada Ahad lalu. Keduanya tak terlibat insiden meskipun Evra sering diganggu oleh ejekan Liverpudlian.
“Akhirnya saya merasa senang sekali karena kali ini dia menjabat tangan saya. Lebih penting lagi, sangat penting untuk menghormati keluarga tragedi Hillsborough. Itu bukanlah hari yang mudah,” kata Evra.
“Terpenting saat ini adalah rasa hormat. Itu adalah pertandingan antara dua klub besar,” ujar Evra. “Ada tragedi yang menimpa dua klub. Orang-orang berbicara tentang jabat tangan, tapi sejarah dua klub ini lebih besar daripada hal itu. Jika saya tidak menjabat tangan Suarez, maka saya tak menghormati sejarah klub.”
Laga tersebut juga menjadi bagian penting bagi supporter dari kedua klub. Sebelumnya mereka sering saling ejek soal tragedi Hillsborough dan Muenchen. Namun dalam laga tersebut, nyanyian tentang tragedi-tragedi tersebut tak terdengar lagi.
SKY SPORT | ANTONIUS WISHNU
Berita terpopuler:
Jokowi Janji Bangun Stadion untuk Persija
Fakta-fakta Menarik Liverpool Vs MU
Lampu Stadion Disabotase, Madrid-Vallecano Ditunda
Unggul Jumlah Pemain, MU Pecundangi Liverpool
Perselisihan Messi dan Villa Dibantah Vilanova