TEMPO.CO, Bauchi - Seorang pelaku bom bunuh diri meledakkan dirinya di sebuah gereja Katolik di daerah terpencil Nigeria Utara, Ahad, 23 September 2012, menyebabkan seorang perempuan dan satu orang anak tewas serta melukai 22 lainnya.
Ledakan Ahad itu bersumber dari sebuah mobil yang diledakkan di lapangan parkir di sisi Gereja Katolik St. John di Kota Bauchi, Nigeria Utara. Pelaku bom bunuh diri diduga berasal dari kelompok bersenjata garis keras Boko Haram.
Usai kejadian, polisi dan militer langsung menutup gereja dengan garis polisi dan tidak mengizinkan jurnalis berada di dalam lokasi kejadian. Menanggapi kasus ledakan mematikan, Deputi Komisioner Polisi T. Steven mengatakan kepada wartawan, sebelum meledakkan diri, pelaku berhenti di pintu gerbang gereja, "Setelah itu dia meledakkan dirinya dengan paket bom yang ditaruh di sisi mobil," ujarnya. Dokter menyebutkan, kemungkinan korban tewas bakal bertambah.
"Kini situasinya sudah dikuasai oleh aparat keamanan," kata Steven. Sampai saat ini, jelas Steven, belum ada kelompok atau perorangan yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, kendati kuat dugaan pelakunya berasal dari Boko Haram.
Boko Haram adalah kelompok bersenjata yang ingin menerapkan syariah Islam di Nigeria serta menolak pendidikan Barat karena dianggp bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Pada 17 Juni 2012 lalu, kantor berita Reuters melaporkan telah terjadi serangan mematikan di tiga gereja di negara bagian Kaduna, Nigeria Utara, menyebabkan sedikitnya tujuh orang tewas.
Kantor berita AP melaporkan, tahun lalu, lebih dari 680 orang meninggal dunia disebabkan oleh pembunuhan dan ledakan bom yang dilakukan oleh Boko Haram. Kelompok ini kerap melakukan serangan bom mobil untuk menghantam gereja, termasuk menyerang gereja Katolik pada Hari Natal 2011 di Madalla, dekat ibu kota Nigeria. Akibat serangan tersebut sedikitnya 44 orang meninggal dunia.
Militer Nigeria mengaku telah berhasil membunuh juru bicara kelompok ini dan salah seorang komandan pada 17 September 2012 di luar Kota Kano. Pada Sabtu, 22 September 2012 malam waktu setempat, militer melakukan penyisiran dari rumah ke rumah di sebelah utara Kota Damaturu dan Potiskum.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Berita Terpopuler:
Jokowi Janji Bangun Stadion untuk Persija
FPI Segel Seven Eleven Pejaten
Jokowi Diberi Kado Sepeda Kuno
Usai Segel Seven Eleven,FPI Datangi Tempat Hiburan
FPI Pusat Klaim Tak Tahu Penyegelan Seven Eleven