TEMPO.CO, Cianjur - Angka kematian bayi (AKB) di Kabupaten Cianjur saat ini masih sebesar 24 per 1.000 bayi. Angka ini masih di atas target nasional yang sebesar 20 per 1.000 bayi. "AKI di Kabupaten Cianjur terbilang bagus, karena sudah mendekati target nasional. Kalau tahun sebelumnya masih dibawah rata-rata dan berada di peringkat bawah," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur dr Gusti Otwin Ariono di Cianjur, Senin, 24 September 2012.
Untuk menekan tingginya angka kematian ibu dan bayi, Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur terus berupaya mendorong agar keberadaan dukun beranak atau paraji bisa ditekan. Pasalnya, keberadaan dukun beranak tanpa dibekali pengetahuan tentang persalinan secara medis, dinilai cukup berpengaruh terhadap angka kematian ibu (AKI) dan AKB.
Gusti Otwin Ariono mengatakan pihaknya sengaja melakukan upaya pendekatan terhadap paraji melalui bidan-bidan desa. Hasilnya, ada sebanyak 80 paraji yang telah dibina dan memiliki keterampilan persalinan secara medis. "Masih banyak warga yang menggunakan jasa paraji. Apalagi, dari 600 orang bidan yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Cianjur, 300 orang di antaranya bertugas di wilayah selatan yang jauh dari pusat kota Cianjur," ujarnya.
Menurut dia, adanya pembinaan terhadap paraji sangat berpengaruh terhadap menurunnya tingkat AKI/AKB di Kabupaten Cianjur. Saat ini, tingkat AKI di Cianjur sebanyak 24 per 1.000 bayi. "Pembinaan yang dilakukan kepada para paraji, yang masih banyak di Kabupaten Cianjur, sangat berpengaruh terhadap menurunnya tingkat kematian ibu dan bayi," ia menjelaskan.
DEDEN ABDUL AZIZ