TEMPO.CO, Bandung - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Surono mengatakan jumlah pengungsi bencana letusan sejumlah gunung api di Indonesia mencapai sekitar 5 juta orang. Pada 2010, misalnya, ada sekitar 415 ribu hingga 1 juta orang pengungsi. "Angka itu antara warga yang menempati tempat pengungsian dan perkiraan yang mengungsi ke rumah saudaranya," ujar Surono di Jatinangor, Sumedang, Senin, 24 September 2012.
Pengungsi itu di antaranya dari letusan Gunung Merapi, Sinabung, dan kini gunung-gunung di Sulawesi Utara serta Maluku. Jumlah gunung api di Indonesia ada 127 gunung, merupakan yang terbanyak di dunia. Menurut Surono, mengungsikan penduduk seringkali menjadi pekerjaan sulit. Warga sekitar Gunung Sinabung misalnya. Walau sudah dinyatakan aman, warga enggan pindah dari pengungsian. "Karena mereka takut gunung itu sudah lama tak meletus," ujarnya.
Menurut Surono, menangani pengungsi menjadi tugas pemerintah untuk mengurangi jumlah korban jiwa. Namun seringkali penyampaian informasi kondisi gunung api bermasalah. Antara lain karena informasinya kurang konsisten, keterbatasan jangkauan, dan perbedaan persepsi di masyarakat. "Kadang, untuk latihan evakuasi saja masyarakat suka minta bayaran, karena alasannya latihan membuat mereka tidak bekerja dan dapat penghasilan," ujarnya.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan penanggung jawab penanggulangan bencana di daerah ada di tangan bupati atau wali kota. Namun, dari 399 kota dan kabupaten di 33 provinsi, baru 366 daerah yang punya Badan Penanggulangan Bencana Daerah. "Tugasnya mengurusi dari makan, tenda, hingga buang hajat pengungsi," ujarnya.
Soal daerah yang belum punya BPBD itu, Sutopo mengatakan mungkin penanganan pengungsi bisa dilakukan oleh suatu badan atau dinas yang sudah ada. "Kalau dibikin BPBD, khawatir kue APBD ke instansi lain jadi mengecil," ujarnya.
ANWAR SISWADI
Berita Terpopuler:
''Strategi Sopir Taksi'' di Balik Kemenangan Jokowi
Jokowi Janji Bangun Stadion untuk Persija
FPI Pusat Klaim Tak Tahu Penyegelan 7-Eleven
Penyidik KPK yang Ditarik Mengaku Diteror
Ahmad Heryawan: Lain Jokowi, Lain Ahmad